Langsung ke konten utama

Pemkot Bandung Gandeng Danone-AQUA Hadirkan Teras Kuliner

Peresmian Teras Kuliner Cikapundung Barat kerja sama Pemkot Bandung dan Danone-AQUA.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Para pedagang kuliner di Cikapundung Barat, Kota Bandung saat ini telah menempati sebuah kawasan kuliner yang tertata apik dan nyaman. Pemerintah Kota Bandung mengajak berbagai pihak salah satunya Danone-AQUA yang turut merevitalisasi kawasan Cikapundung Barat jadi kawasan asri.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung di bawah pimpinan Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Yana Mulyana sejak 2018 memang terus melakukan penataan dan revitalisasi beberapa titik di Kota Bandung. Terutama untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan yang ditopang oleh Usaha Kecil dan Menengah,  Kawasan Kuliner Cikapundung Barat pun berubah total. 
Danone-AQUA berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung mengembangkan dan merangkul UMKM atau PKL yang ada di Kawasan Cikapundung Barat, sehingga mereka berkenan menempati kawasan yang asri, higienis, indah, dan nyaman.
“Pemerintah Kota Bandung telah membentuk Satuan Tugas Khusus untuk mewadahi usaha-usaha UMKM di kota Bandung, sehingga PKL itu bukan lagi sebagai pedagang kaki lima, melainkan Pedagang Kreatif Lapangan Juara (Forum PKL Juara) dan mereka kini semua tergabung dalam sebuah forum. Para pedagang kuliner di Cikapundung Barat ini kini jauh lebih nyaman menempati Teras Kuliner Cikapundung Barat. Saya menghaturkan terima kasih kepada Danone-AQUA yang telah merevitalisasi kawasan Cikapundung Barat hingga menjadi kawasan nan asri,” kata Walikota Bandung Oded M Danial pada peresmian Teras Kuliner Cikapundung Barat, seperti dalam siaran persnya. 
Oded M Danial juga mengharapkan agar perekonomian para pedagang di Teras Kuliner ini meningkat. Dengan menempati Teras Kuliner ini para pengunjung diharapkan akan semakin meningkat yang tentu saja memberikan peningkatan pendapatan para pedagang kuliner di sini.
photo
Channel and Category Director Danone-AQUA Ruli Tobing saat menghadiri persemian kawasan kuliner Teras Cikapundung Barat.
Sementara itu Channel and Category Director Danone-AQUA Ruli Tobing mengatakan, di Teras Kuliner Cikapundung Barat ini dilengkapi dengan banyak tempat sampah dan dropbox untuk daur ulang botol plastik. Hal itu akan membantu para pedagang dan pengunjung dapat memanfaatkan sarana-sarana yang sudah tersedia untuk membuang atau mengelola sampah di Teras Kuliner ini dan tidak perlu membuang sampah ke sungai.
"Dengan demikian baik pedagang maupun pengunjung dapat ikut melestarikan lingkungan,” ujar Ruli Tobing sesudah penandatanganan prasasti kerja sama Pemerintah Kota Bandung dengan Danone-AQUA.  

Danone-AQUA menjalankan kegiatan operasionalnya dengan konsep ramah lingkungan yang menitikberatkan pada prinsip keberlanjutan. Prinsip keberlanjutan dalam melaksanakan usaha didasarkan pada visi yang diemban Danone-AQUA, One Planet One Health, melalui suatu pemahaman bahwa kesehatan masyarakat dan kesehatan bumi memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk menjaga agar bumi sehat dan lestari.
“Untuk kemasan produk, Danone-AQUA mencanangkan gerakan #BijakBerplastik sebagai komitmen kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah di lautan di 2025, “tambah Ruli Tobing.   
Yang perlu diketahui bersama bahwa prinsip #BijakBerplastik yang juga diinformasikan di Teras Kuliner Cikapundung Barat ini bukan gerakan baru untuk Danone-AQUA. Danone-AQUA lahir dan besar di Indonesia dan berjuang untuk kebaikan bagi bangsa ini menawarkan hidrasi sehat kepada jutaan masyarakat Indonesia, termasuk di Jawa Barat. 
Tujuan yang besar ini tentunya tidak dapat diraih hanya dengan satu atau dua orang saja, melainkan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. "Untuk itu Danone-AQUA mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi dalam mengalirkan kebaikan,“ tutup Ruli Tobing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...