Langsung ke konten utama

ASPPHAMI dan Perusahaan Malaysia Kerja Sama Digitalisasi Bisnis Pengendalian Hama

...
Jakarta, Beritasatu.com - Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) bersama perusahaan teknologi informasi dan komunikasi asal Malaysia, DATUM menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi melalui integrasi sistem berbasis digital dalam bisnis sektor jasa pengendalian hama.
Penandatanganan PKS dilakukan dalam perhelatan pra Musyawarah Nasional ASPPHAMI yang dilaksanakan di Swiss Belhotel Airport Jakarta, Kamis (23/1) sebagaimana dalam siaran pers yang diterima Minggu (26/1/2020). Sementara Munas ASPPHAMI sendiri rencananya akan digelar di Bali pada 15 - 17 April 2020.
“Saat ini hanya ada di Malaysia, regional yang terdekat dengan Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan integrasi sistem berbasis digital selain Amerika Serikat (AS). Perusahaan IT di Indonesia belum ada yang dapat memenuhi kebutuhan integrasi sistem untuk bisnis pengendalian hama,” ungkap Ketua Bidang Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, Pelatihan dan Usaha DPP Aspphami, Ida Rosyidah, dalam keterangan tertulisnya.
Ida mengatakan, saat ini perusahaan-perusahaan pengendalian hama, utamanya yang masih UKM perlu didorong memanfaatkan teknologi yang terjangkau untuk menunjang bisnis, mendapatkan pasar dan menghadapi persaingan dengan pemain-pemain besar di sektor pengendalian hama.
“Integrasi sistem berbasis digital yang diperlukan adalah M4, yakni memasar, mengelola, mengukur dan mengembangkan. Semua aspek akan melibatkan teknologi sampai kepada sistem penjadwalan untuk perusahaan, database, otomatisasi, pengukuran hingga pada sistem layanan dan pemeliharaan,” ungkap Ida.
Ketua Umum DPP ASPPHAMI, Boyke Arie Pahlevi, menyampaikan, persaingan usaha pest control (pengendalian hama) di Indonesia saat ini bukan hanya sebatas pada bagaimana mendapatkan pasar, tetapi sudah pada tingkat persaingan sistem integrasi digital.
“Pemain besar pest control di Indonesia sekarang ini sedang aktif dan memasarkan secara masif sistem digital pest control kepada pengguna jasa. Hal ini kalau tidak diantisipasi oleh pemain lokal, maka para pemain lokal dikhawatirkan akan menjadi penonton dikandang sendiri,” kata Boyke.
Dia memprediksikan dalam waktu yang tidak cukup lama, pasar pest control akan bergeser dari pasar yang menggunakan jasa konvensional ke pasar yang menggunakan jasa pest control berbasis sistem integrasi digital.
“Sistem integrasi digital M4 dapat membantu para pelaku usaha pest control yang mayoritas UKM untuk mengelola, mengukur dan mengembangkan bisnisnya. M4 Memudahkan alur kerja, dan dapat membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan otomatisasi dan optimalisasi kinerja. Kita harapkan teknologi ini bisa segera diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan menjadi kompetitif, serta memenuhi tantangan bisnis pengendalian hama di era digital,” papar Boyke.
CEO DATUM, Davis menyampaikan, saat ini Sistem integrasi digital M4 sudah banyak digunakan oleh perusahaan pest control di Malaysia, Singapura dan Vietnam. “Indonesia pasar yang cukup besar untuk bisnis pest control, kami meyakini sistem integrasi digital M4 dapat diterima dengan baik dan diterapkan optimal oleh pasar pest control Indonesia,” pungkas Davis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padaha

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi