MALANGTIMES - Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan. Dengan begitu nantinya diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik.
Salah satu SMA di Kota Malang yang sudah melakukannya adalah SMAN 8 Kota Malang. Menyambut era industri 4.0 ini, SMAN 8 Kota Malang menerapkan digitalisasi manajemen sekolah. "Di SMAN 8 kita sudah menerapkan itu. Ada digitalisasi manajemen sekolah. Semua aktivitas yang ada di sekolah ini terintegrasi dalam satu data base, namanya master web," ujar Kepala SMAN 8 Kota Malang Anis Isrofin.
Dijelaskan Anis, di master web itu bisa dilihat guru mengajar di kelas mana, materi yang diajarkan apa, hingga siswa yang tidak masuk ada berapa. "Semuanya bisa kita lihat dari aplikasi yang sudah dibuat oleh sekolah dalam master web itu," timpalnya.
Bahkan untuk ulangan-ulangan pun SMAN 8 juga sudah menggunakan aplikasi. Setelah ulangan siswa langsung bisa melihat hasilnya dalam aplikasi itu. "Yang di bawah KKM itu anak-anak minta perbaikan karena dia tahu sendiri nilainya. Dan kita sudah berbasis online. Antara anak yang satu dengan yang lain udah nggak sama. Dia punya akun sendiri. Nilai-nilainya itu bisa dibuka oleh orang tuanya juga," bebernya.
Tiap siswa memiliki akun dan password-nya sendiri-sendiri. Jadi, yang dapat melihat hanya siswa tersebut dan orang tuanya.
Selain digitalisasi manajemen sekolah dan aplikasi ulangan tersebut, SMAN 8 Kota Malang juga memanfaatkan portal Rumah Belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. "Kalau siswa senang sekali. Jadi lebih semangat belajar dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Rumah Belajar. Karena di kelas-kelas itu sudah kita lengkapi dengan WiFi dan anak-anak kita izinkan untuk membawa gadgetnya untuk pembelajaran itu," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar