Langsung ke konten utama

Jokowi Soal Pemindahan Ibu Kota: Bukan Hanya Pindah Lokasi dan Istana

Jokowi Soal Pemindahan Ibu Kota: Bukan Hanya Pindah Lokasi dan Istana
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan tayangan video ibu kota baru di Kalimantan Timur di acara Partai Hanura. Dia mengatakan, pemindahan ibu kota buka sekadar pindah lokasi semata.
"Ini pertama kali tayangan kita sampaikan dalam forum politik forum partai pertama kali kita tayangkan. Yang pertama yang ingin saya sampaikan bahwa kita memutuskan untuk pindah ibu kota itu bukan hanya pindah lokasi, bukan hanya pindah istana bukan hanya pindah kementerian bukan," katanya di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (24/1).
Menurutnya, pemindahan Ibukota untuk membangun kultur kerja baru dan sebuah sistem baru. Sehingga, ada kecepatan dalam memutuskan maupun merespon perubahan-perubahan zaman yang ada.
"Kita ingin membangun sebuah kultur kerja. Kita ingin membangun sistem kerja yang baik sehingga yang ingin install terlebih dahulu adalah sistemnya. Baru orangnya masuk ke sana," terangnya.Jokowi menyebut, pemindahan ibu kota merupakan sebuah pekerjaan besar. Sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju lainnya seperti Amerika dan Australia.
"Amerika mempunyai New York dan Washington DC, Australia punya Sydney dan punya Canberra, Indonesia juga sama punya Jakarta dan punya nanti ibu kota yang baru," terangnya.
Dia menambahkan, ibu kota baru nanti adalah sebuah kota yang sangat hijau atau green city. Kemudian, menjadi kota cerdas karena sistem yang dibangun adalah smart city.
"Dan juga sebuah kota yang kita harapkan betul-betul bisa kita zero emisi karena yang digunakan adalah nanti kendaraan-kendaraan listrik dan juga kendaraan-kendaraan yang otonomus yang tanpa supir baik transportasi massanya maupun kendaraan pribadinya," tutupnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...