Langsung ke konten utama

Dukung Transformasi Digital , FiberStar Hadirkan Broadband Infrastructure Berskala Nasional

FiberStar
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Diawal tahun 2020, FiberStar terus berinovasi untuk mendorong transformasi digital tanah air dengan menyediakan jaringan broadband infrastructure berskala nasional.
FiberStar meyakini ketersediaan infrastruktur broadband di pelosok nusantara secara merata dipercaya menjadi kunci utama untuk menopang perkembangan usaha yang berkelanjutan dan mendorong literasi digital di masyarakat.
Kontribusi nyata FiberStar di industri telekomunikasi ini dapat dilihat dengan semakin terjangkaunya paket broadband yang tersedia di berbagai wilayah infrastruktur optik mulai dari Sumatera hingga ke Sulawesi.
Menutup tahun 2019 yang lalu, pencapaian FiberStar dari sisi cakupan jaringan telah hadir di 103 Kota, 17 Provinsi dan hampir mencapai 4300 Kelurahan di Indonesia. Pencapaian lainnya yaitu peningkatan jumlah bentang kabel (cable length)sebesar 38% disertai peningkatan jumlah Home Passed sebesar 68% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
"Di era industri 4.0 ini kami  terus melakukan efisiensi pembangunan jaringan fiber optik yang mengadopsi konsep net netralitas, pertama di Indonesia. Jaringan yang dimiliki FiberStar juga sudah siap menyongsong era 5G di dunia industri tanah air," kata Thomas Dragono, Direktur FiberStar melalui keterangan resmi yang diterima INDUSTRY.co.id,  Selasa (28/1/2020).
Thomas menambahkan, FiberStar akan terus memperluas jaringan di seluruh Indonesia sekaligus mendukung kesiapan semua pelaku industri, dunia usaha, organisasi dan lembaga, dalam memasuki era Indutri 4.0 yang sarat dengan penggunaan teknologi informasi dan digitalisasi IoT (internet of thing).
"Smart Working adalah salah satu pilar kultur perusahaan, dimana implementasi IT dan solusi digital merupakan aspek fundamental yang perlu terus diperkuat. Karena itu, FiberStar juga terus berupaya untuk dapat berinovasi baik dari solusi layanan demi mendukung percepatan adopsi TIK di seluruh pelosok Indonesia," ungkap Thomas.
 sumber: https://www.industry.co.id/read/60047/dukung-transformasi-digital-fiberstar-hadirkan-broadband-infrastructure-berskala-nasional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka