Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi Revolusi Industri 4.0, Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI) mengajak mahasiswa untuk bisa lebih responsif terhadap perkembangan teknologi, salah satunya ditandai dengan perkembangan ekonomi digital.
Karena itu, AFPI menggandeng 11 platform financial technology (fintech) untuk melakukan sosialisasi bertajuk ”AFPI Goes To Campus” dengan tema Revolusi Industri 4.0 dan Fintech Lending: Tantangan untuk Dunia Kampus di Universitas Riau, Pekanbaru, Kamis (23/1/2020)
Sebelas fintech tersebut yakni Duha Syariah, Klik Kami, Dhanapala, Cicil, Kredivo, Lumbung Dana, Cashcepat, UKU, Invoila, Cairin, dan PinjamGampang.
Ketua Program Studi Jurusan Manajemen Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau Mahardi mengatakan, mahasiswa harus lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, dan lebih kooperatif terhadap berbagai inovasi yang berkembang di tengah masyarakat, termasuk maraknya industri Fintech.
”Kita harus lebih jeli karena saat ini banyak fintech yang ilegal dan tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tuturnya.
Memasyaratkan Indsutri Fintech
Kegiatan sosialisasi fintech ini dimaksudkan untuk lebih memasyarakatkan industri fintech di tengah mahasiswa. Karena itu, mahasiswa sebagai kalangan terdidik harus mampu menjadi duta bagi masyarakat untuk memberikan edukasi perihal fintech yang legal dan terdaftar di OJK.
Dalam sosialisasi tersebut, perwakilan dari Dana Lumbung dan Dhana Pala lebih memberikan gambaran pada perkembangan fintech dan regulasi.
Komentar
Posting Komentar