Langsung ke konten utama

Perluas Pasar, E-Commerce Enabler Egogo Hub Indonesia Bidik UMKM

Perluas Pasar, E-Commerce Enabler Egogo Hub Indonesia Bidik UMKM - Warta Ekonomi
WE Online, Jakarta -
Sukses menggaet berbagai merek internasional hanya dalam waktu satu tahun beroperasi di Indonesia, e-commerce enabler Egogo Hub Indonesia tahun ini berencana melakukan ekspansi pasar ke segmen UMKM. Langkah ini dianggap sejalan dengan ambisi Egogo menjadi e-commerce enabler nomor satu di Asia Tenggara.
Benny Tanadi, Presiden Director Egogo Hub Indonesia menjelaskan bahwa jumlah dan potensi UMKM Indonesia sangat besar. Namun, baru sebagian kecil yang telah masuk pasar e-commerce. Mereka yang sukses dalam jumlah yang kecil itu bahkan jauh lebih kecil lagi."Kalau kita lihat data Kementrian Koperasi dan UKM, saat ini ada 59,2 juta pengusaha UMKM. Dari jumlah tersebut, baru tiga sekian juta yang berkecimpung di e-commerce. Kurang lebih enam sekian persen. Masih sangat sedikit, dan ini UMKM Indonesia, negara yang memimpin pertumbuhan industri e-commerce Asia tenggara," kata Benny Tanadi, Selasa (28/1/2020).Sementara, laporan e-conomy SEA 2018 yang dikeluarkan Google–Temasek pada 2018 lalu mengaminkan perkataan Benny Tanadi. Dari total nilai bisnis industri e-commerce Asia Tenggara yang mencapai US$ 23,2 miliar, Indonesia meraih valuasi sebesar US$ 12,2 miliar, jauh melampaui posisi kedua dan ketiga yang ditempati Thailand dan Vietnam dengan valuasi di angka US$ 2-3 miliar.
"98,7% bisnis di Indonesia adalah UMKM. Indonesia menguasai lebih dari 50% valuasi industri e-commerce Asia Tenggara hanya dengan enam sekian persen UMKM. Artinya, sebagai e-commerce enabler, segmen UMKM ini tentu juga harus dikembangkan Egogo," jelas Benny.Untuk diketahui, e-commerce enabler adalah perusahaan jasa dengan semua layanan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk terkenal dan menjadi laris secara online. Perusahaan e-commerce enabler ini memberi layanan professional meliputi; konsultasi dan manajemen pemasaran digital (marketplace, ads, SEO), produksi konten (foto/video/copy produk), manajemen media sosial, manajemen layanan pelanggan, manajemen pergudangan, pengepakan, pengiriman barang, hingga merancang dan mengeksekusi berbagai strategi untuk membuat citra dan popularitas merek meningkat.
"Jika Anda pelaku UMKM atau ingin berjualan secara online namun tidak punya tenaga, sumber daya ahli, atau waktu untuk melakukannya, e-commerce enabler bisa menjadi solusi Anda. Dengan menggunakan jasa e-commerce enabler, merek Anda terus dikembangkan, aktivitas bisnis dan penjualan terus berjalan, walaupun Anda sedang tidur," urai Benny.
Untuk rencana ekspansi pasar ke sektor UMKM, Egogo Indonesia telah merancang beberapa agenda untuk dilakukan yang akan digelar dalam waktu dekat. Agenda pertama adalah sebuah even yang akan memperkenalkan apa dan bagaimana Egogo Indonesia bisa membantu sebanyak mungkin pelaku UMKM. Selain itu, akan ada harga penawaran khusus bagi setiap UMKM yang ingin melakukan kontrak kerja sama selama even berlangsung.
"Lewat even ini kami juga ingin teman-teman UMKM tahu bahwa selain memajukan usaha mereka di pasar lokal, Egogo bisa membuatnya naik kelas ke level internasional dengan cara memasarkannya ke semua (enam) negara di mana cabang Egogo berada," tutup Benny.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka