Langsung ke konten utama

Jadi Dirut Garuda, Ini Sepak Terjang Irfan Setiaputra

Ilustrasi Pesawat Terbang

Liputan6.com, Jakarta - BUMN penerbangan Garuda Indonesia telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Rabu, 22 Januari 2020. Agenda RUPS tersebut salah satunya membahas penunjukkan direksi baru maskapai penerbangan nasional tersebut.
Akhirnya, RUPS menetapkan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru.
Lalu, siapa Irfan Setiaputra dan apa saja sepak terjangnya di BUMN?
Irfan ialah mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI).

Pria kelahiran 24 Oktober 1964 ini adalah lulusan Sarjana Teknik Informatika ITB angkatan 1989. Dirinya pernah memimpin perusahaan swasta dan BUMN, seperti IBM, LinkNet dan Cisco, hingga PT INTI.
Pada tahun 2000, Irfan mendapatkan penghargaan IBM Star of the STARS Award, IBM Professional Achievement Award, dan Best CEO versi majalah SWA.
Kemudian pada Maret 2009, dirinya ditunjuk menjadi Direktur Utama PT INTI oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil. Namun karena merasa gajinya lebih kecil dari jabatannya sebelumnya, Irfan akhirnya mengundurkan diri.
Dalam perjalanan karier selanjutnya, Irfan menjadi Dirut PT Titan Mining Indonesia pada 2012 hingga 2014. Dirinya juga menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada 2014 hingga 2017 dan COO ABM Investama Tbk pada 2015 hingga 2016.
Irfan kemudian melanjutkan kariernya memimpin Reswara Minergi Hartama sebagai President Director dan CEO pada Mei 2017 hingga Desember 2017.
Sebelum ditunjuk memimpin Garuda Indonesia, dirinya menjadi CEO Sigfox Indonesia, pengelola jaringan Internet of Things (IoT) terbesar di dunia sejak Februari 2019.

Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (22/1/2020) ini di Tangerang.
Salah satu agenda RUPSLB tersebut adalah penunjukan direksi baru Garuda setelah ditinggal direksi lama imbas kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton beberapa waktu lalu.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berang ketika mengetahui hampir seluruh lapisan direksi Garuda bekerja sama "mensukseskan" penyelundupan itu. Tak tanggung-tanggung, Erick langsung mencopot lima direksi Garuda Indonesia yang terlibat.
Kelima direksi tersebut adalah Direktur Utama Ari Ashkara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.
Setelah kepergian Ari, beragam spekulasi nama-nama calon bos Garuda Indonesia bermunculan. Nama Irfan Setiaputera menjadi santer diperbincangkan. Kabarnya, mantan Dirut PT Inti ini adalah kandidat terkuat.Lalu tersiar kabar pula bahwa mantan Kepala Bekraf Triawan Munaf masuk dalam bursa komisaris. Lalu, posisi wakil komisaris juga kabarnya bakal diisi oleh Chairal Tanjung.
Meski demikian, baik dari pihak Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas tidak memberikan petunjuk apa pun kepada publik.
"Kami tidak mungkin melangkahi keputusan RUPS, tunggu tanggal 22 saja," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga beberapa waktu lalu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...