Banyuwangi (beritajatim.com) – Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami.
“Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020).
Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya.
Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh lebih progresif dalam pengembangan UMKM. Salah satunya adalah dengan gelaran event festival yang dilaksanakan Pemkab secara reguler.
“Hal ini mampu membuka market baru. Sehingga UMKM Banyuwangi terus tumbuh secara merata, tidak hanya terpusat hanya di satu titik desa ataupun kelurahan tertentu. Seperti pasar wit-witan dan sejumlah pasar-pasar lainnya,” jelasnya.
Andi juga mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi mendirikan Rumah Kreatif untuk mendampingi para pelaku UMKM. Tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tapi juga mengantarkan para pelaku UMKM ke dunia marketplace.
“Saya rasa apa yang dilakukan Banyuwangi, sangat progresif. Semoga ini bisa dicopy paste di daerah lain,” ujar pendiri Lembaga Keuangan Amartha itu.
Sebelumnya, Andi diterima oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Anas mengatakn telah memfasilitasi dan mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh Pemkab Banyuwangi. Seperti halnya Rumah Kreatif yang mendapat apresiasi dari Stafsus Presiden tersebut.
“Sejak 2015 kami mengerjakan inovasi pengembangan bidang UKM dengan adanya market place yang dikenal dengan (www.banyuwangi-mall.com),” ujar Anas.
Market place ini dikendalikan langsung oleh tim rumah kreatif. Ada banyak layanan edukasi publik yang dapat dimanfaatkan langsung untuk menunjang pertumbuhan omzet penjualan pelaku UKM di Banyuwangi. Seperti desain kemasan, branding produk, foto produk, pemasaran online, dan masih banyak lainnya.
“Semua fasilitas pelayanan itu diberikan secara gratis. Banyak yang telah mendapatkan manfaat dari fasilitas ini yang berbuah pada pengembangan usaha mereka,” pungkas Anas. (rin/ted)
Komentar
Posting Komentar