Langsung ke konten utama

Digitalisasi Ritel Modern di Indonesia Masih di Tahap Awal

Digitalisasi Ritel Modern di Indonesia Masih di Tahap Awal
Bisnis.com, JAKARTA – Proses digitalisasi oleh peritel modern di Indonesia masih tertahan di tahap awal dan  belum sepenuhnya berjalan dengan maksimal.
Executive Director Retailer Vertical The Nielsen Company Indonesia Wiwy Sasongko mengatakan Indonesia saat ini masih berada dalam tahap awal revolusi ritel modern atau digital retail 1.0. Tahapan awal tersebut ditandai dengan rendahnya penetrasi dari platform dagang el yang masih kurang dari 1 persen walaupun pertumbuhannya sangat tinggi lebih dari 50 persen.
“Indonesia masih di tahap awal belum bisa sepenuhnya menjalankan sepenuhnya omnichannel yang mengintegrasikan penjualan daring dan luring, mungkin ada [peritel modern] yang sudah menjalankan itu tetapi masih sangat kecil,” katanya kepada Bisnis pada Rabu(29/1/2020).
Wiwy menjelaskan bahwa langkah Indonesia untuk melaju ke tahap selanjutnya masih terhambat oleh beberapa hal, antara lain belum meratanya penetrasi jaringan internet dan logistik. Dia berharap agar kedepannya penetrasi jaringan internet bisa menjangkau lebih luas masyarakat tidak hanya di kota-kota besar tetapi juga di pelosok.
“Masalah utamanya adalah internet ini yang belum sepenuhnya bisa dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Jika memang sudah bisa dijangkau sepenuhnya sangat mungkin Indonesia bisa naik ke tahap selanjutnya atau melompat seperti yang terjadi pada China yang langsung lompat ke digital retail 3.0,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Wiwy optimistis bahwa industri ritel modern masih prospektif dan bisa tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu pada tahun ini. Dia berpendapat bahwa platform dagang el yang industri ritel modern tidak akan menggangu industri ritel modern, bahkan keduanya dinilai saling melengkapi satu sama lain dengan adanya strategi omnichannel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...