Langsung ke konten utama

Apakah Anda Siap untuk Tren Teknologi Enterprise Terbesar Tahun 2020?



Ben Marvin Tan Country Manager Indonesia, Zebra Technologies Asia Pasifik
INDUSTRY.co.id - Jakarta-Seiring kita memasuki dekade yang baru, para CIO dan manajer teknologi terus mencari tren teknologi teratas berikutnya yang akan mendorong daya saing, efektivitas, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas yang lebih besar bagi perusahaan mereka
Ben Marvin Tan, Country Manager Indonesia, Zebra Technologies Asia Pasifik berbagi tren teknologi terbesar di tahun 2020, yang meliputi blockchain, otomatisasi cerdas, dan teknologi pelacakan canggih.
Tahun 2020 sering disebut-sebut oleh para futurolog dan pakar teknologi sebagai "tahun di mana fiksi ilmiah akan menjadi kenyataan”, jalan beraspal akan diganti oleh tabung pneumatik yang menghubungkan wilayah, manusia akan berjalan di Mars atau setiap orang akan memiliki sejenis kendaraan terbang.
Visi untuk tahun 2020 bukanlah visi yang bisa dengan jelas terlihat. Meskipun ada kemajuan yang baik yang membawa kita ke sana, mari kita lihat beberapa tren teknologi yang akan segera terjadi (dan masuk akal) yang akan kita lihat di masa depan. Kami sangat bersemangat akan peluang-peluang yang dapat dihadirkan oleh teknologi-teknologi ini bagi perusahaan enterprise, baik itu di industri ritel, transportasi dan logistik, manufaktur, maupun layanan kesehatan, guna membantu mereka meraih keunggulan kinerja dengan memberdayakan pekerja lini depan mereka.
Peningkatan penggunaan teknologi blockchain
Meskipun berada pada tahap awal di ranah enterprise, tidak diragukan lagi bahwa kita akan melihat pertumbuhan penggunaan blockchain di berbagai industri untuk meningkatkan ketertelusuran di berbagai bidang seperti antipemalsuan, operasi rantai pasokan, dan data pasien. Menjadi penting bagi perusahaan untuk menguasai kepemilikan data mereka terkait hak penggunaan, privasi data, dan keamanan karena pengalaman pelanggan terbaik di kelasnya menjadi semakin didorong oleh data.
Para pemain rantai pasokan yang dapat mewujudkan manfaat langsung dari blockchain mencakup industri farmasi, produsen makanan dan barang, penyedia jasa transportasi dan logistik, lembaga kesehatan, dan bahkan pebisnis ritel barang-barang mewah. Blockchain akan digunakan di mana pun "kepercayaan" abadi yang didorong oleh peristiwa perlu dibangun atau di mana ada kebutuhan untuk berbagi data tertentu dengan cara yang aman dan demokratis.
Dalam industri manufaktur makanan, akan ada pengetatan undang-undang tentang kepatuhan keamanan makanan dan obat-obatan secara global untuk mengamankan rantai pasokan dan meningkatkan transparansi dan keamanan bagi konsumen akhir. Blockchain akan menjadi pilar utama ekosistem yang akan membantu perusahaan mencapai tujuan ini, dan mereka akan membutuhkan teknologi pelacakan seperti label sensitif suhu, barcode, dan radio-frequency identification (RFID).
Teknologi-teknologi ini akan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan catatan atau data yang aman dan dapat diverifikasi. Peningkatan fokus pada blockchain ini telah meningkatkan minat pada salah satu landasan Application Programming Interfaces (API) Layanan Data Zebra yang dikenal sebagai Blockchain Traceability. API ini dapat memberikan penelusuran aset yang lancer mulai dari penciptaan hingga konsumsi untuk menyelesaikan tantangan seputar barang palsu, keamanan pangan, dan keseluruhan asal barang dan aset.
Pertumbuhan otomatisasi cerdas
Mengingat jumlah tenaga kerja yang tidak bertumbuh pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang semakin berkembang, perusahaan mencari solusi teknologi yang dapat memungkinkan penugasan cerdas otomatis dari para pekerja mereka yang diberdayakan oleh data yang dapat ditindaklanjuti dari teknologi pelacakan canggih dan analitik preskriptif.
Teknologi-teknologi otomatisasi cerdas ini akan mencakup:
Kecerdasan buatan berbasis visi komputer yang dihadirkan melalui modalitas seperti pemindai, sensor dan robot berbasis visi. Ketika teknologi kamera menjadi "cerdas", perusahaan akan dapat memantau lingkungan dan alur kerja mereka untuk membuat keputusan otomatis guna meningkatkan pengalaman pelanggan.
Di industri ritel, hal ini bisa berarti menerapkan pembayaran di kasir tanpa kontak (atau kasir mandiri) atau kontrol rak inventaris otomatis dengan menggunakan asisten robot. Di industri manufaktur, penggunaan teknologi berbasis visi ini dapat membantu meningkatkan kontrol kualitas dan kecepatan penyelesaiannya.
Teknologi Augmented Reality (AR) yang mengarahkan pekerja untuk menyelesaikan tugas mereka secara lebih efektif atau membimbing pekerja baru di tempat kerja, yang semuanya dapat dilakukan dari perangkat yang dapat dikenakan atau komputer mobile.
Ini akan sangat berguna untuk perusahaan yang sangat bergantung pada karyawan musiman atau kasual di gudang mereka, lantai pabrik atau lini depan toko.
Robot yang akan hidup berdampingan dengan pekerja manusia, untuk membimbing dan membantu mereka dalam pekerjaan sehingga para pekerja manusia ini dibebaskan dari melakukan pekerjaan-pekerjaan berulang yang mudah dan berfokus pada tugas yang bernilai lebih tinggi. Bayangkan R2D2 atau C3PO di film Star Wars. Kita harus melihatnya sebagai "mengeluarkan sisi robot dari manusia", yang akan memungkinkan perusahaan untuk merealokasi tenaga kerja manusia yang berharga ke area kebutuhan terbesar dengan dampak tertinggi.
Sebagai contoh, karyawan ritel tidak perlu lagi melakukan aktivitas pengambilan stok, dan sebaliknya dapat mengembalikan sisi "layanan" dalam istilah "layanan pelanggan" guna meningkatkan pengalaman berbelanja bagi konsumen. Demikian pula, di rumah sakit, obat atau spesimen dapat dilacak dan diangkut dengan robot sehingga penyedia layanan kesehatan dapat meningkatkan tingkat perawatan pasien rawat inap.
Dengan munculnya teknologi-teknologi yang lebih baru ini ke permukaan, sebagian besar solusi optimisasi alur kerja saat ini tidak mengikuti perkembangan zaman, dan biasanya berfokus pada alur kerja manusia atau alur kerja otomatis, dengan sedikit bahkan tidak ada sama sekali persilangan atau sinergi antara keduanya.
Seiring perusahaan berupaya untuk mengadopsi otomatisasi yang lebih cerdas, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan titik sentral orkestrasi yang umum dari sensor, perangkat, dan platform otomasi yang berbeda secara sinergis di seluruh rantai nilai untuk menghasilkan transformasi yang berhasil. Orkestrasi kooperatif antara sistem otomatisasi dan pekerja manusia ini akan sangat penting dalam mencapai tingkat peningkatan produktivitas tertinggi di masa depan yang tidak lama lagi akan terjadi.
Adopsi yang lebih luas dari RFID dan analitik lanjutan
Perusahaan saat ini membutuhkan visibilitas yang lebih besar dalam hal tingkat inventaris mereka, status pekerjaan dalam proses, dan lokasi staf mereka untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Perusahaan mengharapkan lebih dari penangkapan data terutama dengan menggunakan barcode 2D, visi komputer, dan RFID.
Barcode 2D kini ada di mana-mana, mulai dari label pengiriman, di toko grosir, gelang pasien, dan pembayaran mobile, dan adopsi barcode persegi ini tidak diragukan lagi akan terus bertumbuh.
Tapi yang lebih menarik, kita akan melihat peningkatan penggunaan teknologi RFID dan visi komputer mulai dari lapangan sepak bola hingga lantai pabrik dan toko ritel. Adopsi RFID meningkat dengan kecepatan pesat karena pelanggan berupaya meningkatkan visibilitas aset secara real-time. Penerapan RFID Electronic Product Code (EPC) terus berkembang, dengan pertumbuhan pasar lebih dari 30 persen pada tahun 2019, dua kali lipat pertumbuhan dibandingkan pada tahun 2018.
Dan dengan data real-time yang dapat ditawarkan oleh teknologi RFID dan visi komputer, perusahaan perlu menerapkan solusi lengkap yang dapat mengumpulkan data dan memproses data mentah tersebut menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti secara otomatis sehingga meningkatkan efisiensi.
Peningkatan visibilitas operasi bisnis mana pun hanya akan bermanfaat jika data yang dikumpulkan dapat diubah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti dalam jangka waktu yang wajar. Bahkan, semakin cepat hal ini dapat dilakukan, semakin bermanfaat data tersebut bagi bisnis. Inilah sebabnya mengapa perusahaan enterprise mencari solusi lengkap yang akan memungkinkan mereka untuk mengumpulkan data, menghimpun wawasan dari data itu dan bahkan menawarkan analitik preskriptif yang membantu mereka membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan lebih akurat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padaha

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi