Langsung ke konten utama

India bakal kirim robot humanoid wanita ke ISS

India bakal kirim robot humanoid wanita ke ISS

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) hingga saat ini belum mendapatkan hasil terbaik terhadap misi luar angkasanya. Pada September lalu, ISRO berharap India akan menjadi negara keempat yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan dengan misi Chandrayaan-2, tetapi pesawat ruang angkasa itu mendarat karena kesalahan pengereman.
Kegagalan ini tidak membuat mereka menyerah. Kepala ISRO, Kailasavadivoo Sivan mengkonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan misi ketiga mereka, Chandrayaan-3, telah mendapat lampu hijau dan dapat diluncurkan pada awal tahun ini.Untuk operasi kali ini, mereka mengirim robot humanoid perempuan bernama Vyommitra dalam misi tak berawak. Penerbangan tak berawak adalah bagian dari proyek Gaganyaan yang lebih besar, yang akhirnya akan mengirim astronot India ke luar angkasa, seperti dilaporkan Engadget (23/1/2020).
Vyommitra memiliki beberapa fitur, salah satunya dapat berbicara dan menanggapi percakapan dari orang lain. "Aku bisa menjadi temanmu dan berkomunikasi dengan para astronot, mengenalinya dan juga menanggapi pertanyaan mereka," katanya dengan aksen India yang kental.
Robot itu juga dapat meniru kru manusia seperti mengoperasikan panel switch, menurut kepala ISRO Sivan. Namun, meski Vyommitra dapat mengobrol dengan para astronot, dia tidak dibuat untuk menjadi seperti mereka. Robot itu bahkan tidak memiliki tubuh seperti manusia seutuhnya.
"Ini disebut setengah manusia karena tidak memiliki kaki," kata ilmuwan ISRO, Sam Dayal. "Dia hanya bisa menekuk ke samping dan ke depan. Itu akan melakukan eksperimen tertentu dan akan selalu tetap berhubungan dengan pusat komando ISRO."
Vyommitra akan bergabung dengan misi tak berawak yang telah direncanakan ISRO untuk Desember 2020 dan Juni 2021.
Seperti diketahui, Vyommitra bukan robot pertama yang pergi ke luar angkasa. Robot tanpa kaki Robonaut 2 diluncurkan ke ISS pada 2011, dan melakukan percobaan dalam posisi diam di dalam pesawat. Ada juga Kirobo, robot humanoid Jepang yang dikembangkan untuk menghibur para astronot dan dikirim ke ISS pada tahun 2014.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka