Langsung ke konten utama

Metrodata Optimis Memasuki Tahun 2020 di Usianya yang Ke-45

Metrodata (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Metrodata Electronics Tbk (“MTDL”), emiten yang bergerak di bidang distribusi, solusi & konsultasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) optimis dalam memasuki tahun 2020 di tengah perayaan ulang tahun Perseroan yang ke 45 di tahun ini. Bahkan penjualan tahun sebelumnya diperkirakan telah mencapai Rp 15 triliun (tidak di-audit) atau lebih dari USD 1 miliar. Hal ini sangat membanggakan MTDL, dimana pencapaian tersebut merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah Perseroan.
Cikal bakal MTDL dimulai sejak tahun 1975 dengan bisnis di bidang kertas printer continuous form serta alat-alat tulis, dan kemudian berkembang memasarkan mainframe komputer dan printer. Bertepatan dengan ulang tahun ke 45 ini, MTDL terus bertransformasi menjadi Digital Solution & Distribution Company, yang bermitra dengan lebih dari 100 merek produk TIK terkemuka. Hal ini sejalan dengan visinya sebagai penyedia teknologi digital terpercaya.
Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL mengungkapkan,”Kami berterima kasih atas dukungan para pemangku kepentingan mulai dari pelanggan, mitra usaha, karyawan dan pemegang saham atas dukungannya sehingga MTDL bisa mencapai usia 45 tahun dan diperkirakan meraih penjualan tahun 2019 lebih dari USD 1 miliar.”
Memasuki tahun 2020, lini usaha distribusi MTDL akan melakukan strategi menambah kerjasama dengan mitra baru di bidang distribusi untuk produk-produk TIK terutama IoT, gaming, IT security yang terus berkembang. Ke depan, MTDL berencana akan memasarkan smart lighting appliance selain home appliance seperti blender, shaver, vacuum cleaner dan lain-lain yang telah dijalankan tahun lalu agar semakin lengkap rangkaian produk dan jasa yang bisa disalurkan melalui jaringan distribusi MTDL yang terbukti bertahan selama 45 tahun.
Selain itu, dari lini usaha solusi dan konsultasi, kebutuhan akan produk dan layanan IT serta upaya perusahaan-perusahaan dalam melakukan transformasi digital ke arah industry 4.0 juga terus menopang pendapatan MTDL sejak beberapa tahun terakhir yang akan dilanjutkan di tahun 2020 ini.
Salah satu contohnya di industri keuangan, khususnya perbankan dan layanan keuangan lainnya telah mengalami disrupsi mendasar dengan kehadiran para pemain di bidang financial technology (FinTech). Fintech sebagai evolusi baru di dalam metode pembiayaan dan pembayaran telah memaksa perbankan untuk bertransformasi dalam memudahkan proses payment dan transaksi untuk nasabahnya. Untuk mengatasi persaingan dengan fintech inilah, perbankan gencar dalam melakukan transformasi di dalam digital payment atau digital transaction. MTDL dalam hal ini sudah membantu banyak bank dalam membangun interkoneksi antara core system (back end) dan digital system (front end).
Ditambah lagi dengan berkembangnya kebutuhan dalam membuat aplikasi yang agile (lincah) dan siap launching secara bertahap, telah mendorong kebutuhan akan developer. Untuk itulah, unit bisnis solusi dan konsultasi telah menyediakan para developer IT kepada Korporasi di dalam mengembangkan aplikasi yang dibutuhkan. Ada sekitar 500 developer IT yang disediakan oleh MTDL untuk menolong para Korporasi di dalam melakukan transformasi digital.
Susanto menambahkan, “MTDL berhasil mencetak kinerja positif dengan meningkatnya pendapatan seiring dengan permintaan produk dan solusi IT di era transformasi digital ini. Pertumbuhan kinerja MTDL turut dikontribusikan dari penjualan kepada Korporasi sejalan dengan transformasi teknologi yang menuntut layanan solusi dan konsultasi IT. Ke depan, kami semakin optimis akan semakin banyak perusahaan yang membutuhkan layanan terkait transformasi digital yang menjadi salah satu dasar bagi MTDL untuk bisa terus tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya sambil mengakhiri siaran pers di tengah perayaan ulang tahun MTDL yang ke-45.
MTDL juga menyampaikan kepada masyarakat atas ulang tahunnya yang ke-45 sekaligus estimasi pencapaian kinerja penjualan di tahun 2019 melalui surat kabar nasional (Bisnis Indonesia, Kompas, dan Kontan) pada tanggal 23 Januari 2020.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka