Langsung ke konten utama

BPN Luncurkan Program Layanan Hak Tanggungan Digital



 PALANGKA RAYA - Proyeksi yang dilakukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam membangun kantor layanan modern dengan memberikan produk serta layanan pertanahan dan tata ruang secara elektronik atau secara garis besarnya melakukan transformasi digital semakin direalisasikan.
Diantaranya adalah mengenai pelayanan hak tanggungan elektronik (HT-e) atau digital.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Kantor Wilayah BPN Kalimantan Tengah Pelopor, bahwa pihaknya telah me-launching sistem digitalisasi untuk pemasangan hak tanggungan agar mempercepat dan mempermudah pengguna layanan tersebut.
Acara simbolis pengesahan tersebut juga diikuti oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Palangka Raya Budhy Sutrisno beserta jajaran saat di Lobby Kantor ATR/BPN kota Palangka Raya yang berada di Jalan DI PanjaitanRabu (29/1/2020).
"Kini semuanya serba elektronik. Kontak langsung pengguna layanan dengan kantor pemberi layanan semakin diminimalkan," kata Pelopor.
Hal tersebut berkaitan juga agar tidak ada fraud sistem atau kecurangan dari pihak petugas itu sendiri.
Dengan rampungnya Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan semua bidang tanah sudah terdaftar. Keabsahan dan kebenaran bukan lagi ditentukan oleh fisik namun data di Barcode yang diperoleh tersebut.
"Saya imbau untuk bank pelat merah dari perbankan yang lain dipersilakan untuk ikut pelayanan ini. Ditahun 2020 tidak ada lagi layanan manual, kita beralih ke digitalisasi," tegasnya. 
Ia juga memastikan dengan proses digital, proses jadi dari sertifikat hak tanggungan yang dimohonkan bank sudah bisa diterbitkan secepatnya. "Kita ingin memberikan layanan yang semakin baik kepada masyarakat," imbuhnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka