Langsung ke konten utama

Oppo Luncurkan Hape Terbaru F15, Ini Spesifikasi dan Harganya

Oppo F15
Oppo kembali meluncurkan ponsel seri F terbarunya, yaitu Oppo F15.
Mengutip dari laman situs GSM Arena pada Sabtu (18/1/2020), ponsel ini diperkenalkan untuk pertama kalinya di India.
Ponsel ini disebut sebagai kembaran dari Oppo A91, terlihat desain yang dimiliki F15 tidak berbeda jauh dengan A91. Oppo F15 mengusung layar AMOLED Full HD+ berukuran 6,4 inci dengan resolusi 1080 x 2400 piksel dan ratio layar 20:9.

Untuk urusan kamera, F15 dilengkapi empat kamera belakang dengan kamera utama 48MP, 8MP ultrawide, 2MP lensa makro, dan 2MP depth sensor. Sementara untuk kamera depan, memiliki resolusi 16MP.
Fitur kamera seperti Electronic Image Stabilization mirip Reno series pun melekat pada F15, selain itu ada juga fitur AI Beautification dan night mode.
Pemindai sidik jari pada ponsel ini, sudah dibenamkan di dalam layar. Sistem operasi Android 9 F15 dipadukan dengan sistm antarmuka Oppo yqitu ColorOS 6.1.
Oppo F15 memilili dua varian warna Lightning Black dan Unicorn White, dan dibanderol 19.990 rupee atau sekitar Rp 3,8 jutaan.

Belum ada informasi mengenai ponsel ini apakah akan hadir di Indonesia, semoga saja Oppo F15 dapat meramaikan pasar ponsel di Indonesia.

Paten 5G Terbanyak
Era internet 5G ternyata sudah cukup lama disiapkan Oppo. Perusahaan smartphone asal China ini bahkan punya pengaruh cukup besar di dalam pengembangan 5G.
Setidaknya begitu, jika dilihat dari jumlah paten 5G yang dimiliki. Per bulan Oktober 2019, Oppo sesumbar telah mendaftarkan lebih dari 2.500 paten penting.
"Dan lebih dari 1.000 paten standar 5G telah kami daftarkan ke European Telecommunications Standards Institute (ETSI)," jelas Henry Tang, Chief 5G Scientist Oppo dalam rangkaian acara Oppo Inno Day 2019: 5G Workshop di Shenzen, China, Rabu (11/12/2019).
Oppo juga mengklaim telah mengirimkan lebih dari 3.000 proposal teknis ke 3GPP (3rd Generation Partnership Project), organisasi yang mengatur standar jaringan seluler seperti GSM, 3G, LTE, hingga 5G.
"Kami adalah salah satu pemilik paten 5G terbanyak saat ini," klaim Lein Liu, Global Vice President dan President OPPO Research Institute saat mempresentasikan proyeksi 5G Oppo di acara Oppo Inno Day sehari sebelumnya.
Kontribusi Oppo untuk perkembangan 5G sudah berlangsung sejak 2015. Kala itu, Oppo membentuk sebuah tim standar komunikasi dan memulai penelitian awal pada perumusan standar 5G.
Pada tahun 2018, OPPO berpartisipasi sebagai produsen terminal tunggal dalam perumusan fase ketiga dari grup promosi IMT-2020 (5G) China. Ke depan, Henry mengatakan Oppo akan berpijak pada standar 3GPP Realese 17 untuk menyelenggarakan 5G secara komersil.

Oppo menggelontorkan dana invetasi dengan angka yang besar untuk tim riset dan pengembangan. Vendor smartphone asal China ini akan menyiapkan dana sebesar 50 miliar yuan atau sekitar Rp 99,4 triliun.
"Tahun ini dan dalam tiga tahun ke depan kami menginvestasikan 50 miliar yuan untuk tim riset dan pengembangan," ungkap Tony Chen, pendiri sekaligus CEO Oppo, saat mempresentasikan proyeksi 5G Oppo dalam acara Oppo Inno Day, yang berlangsung di Shenzen, China.
Pihak Oppo mengatakan bahwa fokus yang akan dikejar dalam investasi ini adalah percepatan komersialisasi 5G dan pengembangan perangkat Internet of Things (IoT).


Sekadar informasi, 3GPP Release 17 adalah dokumen yang fokus pada standarisasi IoT dan aplikasi non-smartphone yang berkaitan dengan 5G. Standarisasi ini akan mulai disepakati awal tahun 2020 mendatang.

Tony mengatakan hal ini dilakukan untuk menegaskan posisi Oppo yang bukan hanya pabrikan ponsel semata.
Pasalnya saat ini, Oppo juga turut menggeluti industri perangkat IoT. Tony mengatakan, smartphone hanyalah perangkat awal tapi berperan sangat penting sebagai pintu utama ekosistem IoT.

Produk Keren
Menjelang akhir tahun, Oppo menggelar pameran teknologi besutannya. Eksibisi tersebut bertajuk "Oppo Inno Day 2019" itu dihelat di China Resources Tower, Shenzen, China, pada Selasa, (10/12/2019).
Berfokus pada teknologi 5G dan IoT, ini adalah pertama kalinya Oppo Inno Day digelar. Sebelumnya, teknologi anyar Oppo dipamerkan dalam rangkaian Mobile World Congress yang berlangsung di Barcelona tiap tahunnya.
Salah satu perangkat baru yang diperkenalkan adalah kacamata augmented reality alias AR. Ini adalah kacamata pintar pertama Oppo yang dilengkapi dengan teknologi realitas ganda tersebut.

Ia memiliki dengan sensor time of flight (ToF) untuk mengukur kedalaman obyek dan menyuguhkan rekonstruksi tiga dimensi dari lingkungan sekitar. Kacamata pintar ini juga didukung 3D Surround Sound untuk memberikan efek suara 3D.
Oppo turut memperkenalkan 5G CPE, smart router yang bisa menjadi pusat konektivitas untuk menghubungkan antar perangkat seperti smart office dan smart home. 5G CPE akan mengubah jaringan 5G menjadi sinyal WiFi.
Vice President, Head of Research Institute Oppo, Levin Liu, mengatakan, 5G PCE bisa diakses oleh lebih dari 1000 lebih perangkat dengan dua mode jaringan, yakni standalone (SA) dan non-standalone (NSA).
Smart Router ini diotaki oleh chipset Qualcomm Snapdragon X55. "5G CPE
akan diluncurkan pada kuartal pertama 2020," kata Levin.
Di kesempatan yang sama, Levin juga memperkenalkan wearable device pertama dari Oppo yakni smartwatch dan smart earphone. Sayangnya, ia belum mengungkap nama dari dua perangkat ini ataupun jadwal rilisnya.
Dalam pengembangan 5G, Oppo mengaku melakukan investasi cukup besar untuk tim riset dan pengembangan demi mempercepat komersialisasi 5G secara global.
"Tahun ini dan dalam tiga tahun ke depan kami menginvestasikan 50 miliar yuan untuk tim riset dan pengembangan," ungkap Tony, pendiri sekaligus CEO Oppo, saat mempresentasikan proyeksi 5G Oppo dalam acara Oppo Inno Day.

Sebagian besar investasi itu akan digunakan untuk mengembangkan konketivitas 5G dan IoT.
Lantas, apakah Indonesia akan kebagian? "Belum tahu. Kalau AR Glasses didukung jaringan 5G, tentu menunggu kesiapan 5G di Indonesia," jelas Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka