Langsung ke konten utama

Kolaborasi Mempercepat Proses Pengembangan Aplikasi di Era Cloud dan Digital

Kolaborasi Mempercepat Proses Pengembangan Aplikasi di Era Cloud dan Digital
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Red Hat dan DXC Technology melanjutkan kolaborasinya dalam rangka membantu para pengembang membangun, menjalankan, dan mengelola aplikasi dalam container, dalam skala yang diperlukan pada suatu platform tunggal, entah dalam jaringan bare-metal atau virtual, serta lintas cloud pribadi dan publik. 
Containerization end-to-end dan Layanan Platform, yang dikelola oleh DXC Managed Container PaaS, dan didukung oleh Red Hat OpenShift, memungkinkan pengembang untuk mempercepat proses pengembangan dan menjalankan aplikasi di era cloud dan digital ini.
Untuk membangun aplikasi enterprise generasi mendatang, yang kemungkinan akan bersifat cloud-native, memerlukan seperangkat tool, praktik, dan platform baru yang merupakan komponen vital dalam keberhasilan inisiatif transformasi ini. Keragaman, ruang lingkup dan skala dari tuntutan-tuntutan baru ini bisa tampak luar biasa.Oleh sebab itu Red Hat OpenShift berjalan pada lingkungan DXC yang dikelola sepenuhnya dan dapat dikombinasikan dengan pengembangan aplikasi cloud-native DXC dan solusi keamanan terkelola untuk pengalaman enterprise DevSecOps yang ditingkatkan.
Platform ini mengerahkan klaster OpenShift menggunakan otomatisasi, dan mengelola, menambal dan memutakhirkan klaster OpenShift ini sambil mengabstraksikan kompleksitas tugas-tugas tersebut dari tim TI enterprise. 
Platform yang didukung oleh teknologi Red Hat lainnya termasuk Red Hat Enterprise Linux, Red Hat Virtualization, dan Red Hat Ansible Automation ini menampilkan kemampuan manajemen operasional bawaan yang secara mandiri menjalankan pengembangan, pengujian, pengerahan, dan peningkatan skala aplikasi. 
 Dengan backplane manajemen layanan TI yang sepenuhnya terintegrasi, perusahaan dapat mengelola node, penyimpanan, pemulihan dari bencana, layanan ticketing dan pemantauan aplikasi baru dengan lebih baik.
Model operasi terpadu DXC mengintegrasikan kemampuan cloud baru dan mengelola beban kerja ini di berbagai jenis infrastruktur sehingga memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat meningkatkan skala melalui portal layanan mandiri untuk mendukung perubahan kebutuhan bisnis.
Pelanggan Red Hat yang menggunakan DXC Managed Container PaaS memiliki peluang untuk mengembangan dan Pengerahan Aplikasi yang Dipercepat, ketersediaan dan skalabilitas yang Tinggi, transformasi aplikasi.
Kemudian meningkatkan keamanan aplikasi, dan memiliki konsistensi dan kemandirian platform.
Anwar Belayachi, Senior Partner Global Solutions Architect untuk DXC Technology Alliance di Red Hat mengatakan, sebagai mitra strategis selama lebih dari 15 tahun, Red Hat dan DXC bersama-sama mengembangkan platform Managed Container PaaS.
"Platform ini didukung oleh paket layanan penuh DXC untuk mendukung perjalanan Anda, termasuk konsultasi, adaptasi budaya, dan lokakarya,” katanya. 
DXC membantu pelanggan dalam mengalihkan beban kerja lama ke platform tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan investasi dengan lebih baik.
DXC juga dapat membantu pelanggan dalam menyusun kode, mengembangkan dan mengerahkan aplikasi cloud-native. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka