Langsung ke konten utama

Pelalu UMKM Antusias Tempati Kios yang Disediakan DKUM Depok

Kios Putu Elok, salah satu kios UMKM Depok yang berlokasi di Alfamidi Super Limo Raya, Depok.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sangat antusias untuk mengisi kios yang disediakan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok. Bentuk kios UMKM yang baru, sangat ideal bagi para pelaku UMKM.Kepala DKUM Kota Depok, Mohammad Fitriawan di Balai Kota Depok, Ahad (26/1), menambahkan kios UMKM yang diadakan pada tahun anggaran 2019 ini sangat diminati para pelaku UMKM. Hal ini terlihat dari banyaknya para pelaku UMKM yang mendaftar untuk menempatinya.
"Kios UMKM ini cukup luas dan ditempatkan di tempat-tempat strategis. Para pelaku UMKM sangat antusias untuk menempati," ungkap Fitriawan.

Menurut Fitriawan, pengadaan kios UMKM ini diharapkan agar para pelaku UMKM dapat memasarkan produknya serta mampu bersaing. "Diharapkan UMKM dapat membangun dan mengembangkan produknya dan mampu bersaing. Targetnya, kami siapkan 1.000 kios UMKM diseluruh Kota Depok," jelasnya.

Dia mengutarkan, kios-kios UMKM ditempatkan di toko ritel, pasar modern, dan tempat usaha lainnya baik milik pemerintah maupun swasta. Penyediaan kios bagi UMKM di toko ritel dan pasar modern, sudah tertera di Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 18 tentang UMKM. Di mana dalam perda tersebut disebutkan bahwa pasar modern harus menyediakan dua persen lahan bagi UMKM.

"Dengan diberikannya fasilitas berupa kios-kios diharapkan para pelaku UMKM dapat berkembang dan turut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Depok," terang Fitriawan.

Slamet, pelaku UMKM minuman segar yang menempati kios di Jalan Irian Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok mengaku senang mendapat kios yang modelnya cukup bagus. "Saya dapat kios ini gratis dari Pemkot Depok. Saya langsung menempati kios ini, karena modelnya bagus dan lokasinya juga strategis," terangnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka