Langsung ke konten utama

Cetak Rekor, Bos Telin Publikasikan 45 Jurnal Internasional Soal Transformasi Digital

Leonardus Wahyu Wasono Mihardjo yang merupakan Chief Finance dan Business Partner Officer (CFBPO) di PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)
Liputan6.com, Jakarta - Leonardus Wahyu Wasono Mihardjo yang merupakan Chief Finance dan Business Partner Officer (CFBPO) di PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), memecahkan rekor luaran jurnal internasional terbanyak mahasiswa S3 dengan jumlah publikasi di jurnal internasional sebanyak 45 jurnal ilmiah.
Ia merupakan mahasiswa program studi Doctor of Research in Management (DRM) Binus University yang berhasil menyelesaikan disertasinya dengan judul Kinerja Transformasional pada Bisnis Digital di Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui promosi doktor, baru-baru ini.
Promotor utama disertasi ini adalah Prof. Dr. Ir. Sasmoko, M.Pd, dengan co-promotor Firdaus Alamsjah, PhD dan Dr. Elidjen, S.Kom, MinfoCommTech.

Leonardus menemukan bahwa terdapat pergeseran transformasi ke arah bisnis digital, yaitu dari strategi berbasis kekuatan perusahaan (comparative dan competitive advantage) menuju strategi berbasis cooperative advantage atau biasa dikenal dengan strategi co-creation. Demikian menurut keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Rabu (22/1/2020).
Dalam era digital, perusahaan TIK tidak dapat bertumpu hanya pada kekuatan perusahaan sendiri, melainkan harus berkolaborasi dalam upaya mengoptimalkan peluang, keuntungan, dan mengurangi risiko dengan cara memadukan strategi co-creation dan mengembangkan inovasi di bisnis model.
Disertasi ini menemukan bahwa fase transformasi digital industri TIK di Indonesia harus bertumpu pada kompetensi utama yang unik dari masing-masing perusahaan sebelum dikembangkan menuju ke arah layanan berbasis platform dan service.
Penelitian ini memberi masukan kepada regulator agar mampu meningkatkan peran regulasi dalam menciptakan ekosistem digital di Indonesia.
Hasil disertasi ini, selain dapat dimanfaatkan oleh regulator, juga memiliki implikasi strategis bagi kalangan korporasi untuk mencapai sustainable growth di era digital.

Kepemimpinan Digital Sangat Kritikal

Penemuan ini kemudian diperkuat oleh mantan Executive Director Co-Branding Wonderful Indonesia Kemenpar RI, Priyantono Rudito, M.Bus., Ph.D.
"Munculnya kesenjangan dalam era digital akan mendorong Perusahaan melakukan transformasi dengan mengubah logik bisnis dan bisnis model, oleh karena itu transformasi adalah sesuatu yang normal bagi semua perusahaan," kata Priyantono.
Pada kondisi tersebut, ia melanjutkan, peran pimpinan melalui kemampuan kepemimpinan digital (digital leadership) menjadi sangat kritikal.
Keberhasilan ini melengkapi pencapaian Leonardus yang meraih 6 penghargaan selama tahun 2018-2019 yaitu CFO of the years 2019 dari Institute of Certified Management Accountant (ICMA) Australia; CFO Awards 2019 dari Finance Monthly Magazine, UK; Best CFO 2019 dari Majalah Swa; dan Best CFO 2019 di Finance Planning and Analysis dari Indira Group of Institution, Singapore.
Lalu Best CFO 2019 di Investor Relation dari Corporate Governance Asia, Hongkong dan Best CFO 2018 di Talent Management dari CFO Innovation, Singapore.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...