Langsung ke konten utama

Transaksi Rp 4,4 T, Ini Bukti Keberpihakan Pertamina ke UMKM

 


PT Pertamina (Persero) membuktikan keberpihakannya pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan mencatat nilai transaksi belanja Pertamina Grup pada UMKM selama 2020 mencapai sekitar Rp 4,4 triliun yang diperoleh melalui pengadaan secara elektronik (E-Proc) sebesar Rp 4,4 triliun dan Pasar Digital (PaDi) UMKM sebesar Rp 1,16 miliar.

Transaksi Pertamina Group kepada UMKM meliputi 23 bidang usaha antara lain pengadaan & sewa peralatan-mesin, jasa konstruksi & renovasi, material konstruksi, pengadaan & sewa perlengkapan-furniture, jasa ekspedisi & pengepakan, jasa perawatan peralatan & mesin, jasa advertising, catering hingga jasa travel dan akomodasi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan sebagai perusahaan nasional Pertamina mewujudkan keberpihakan pada UMKM sebagai bentuk investasi sosial untuk memberikan nilai tambah kepada UMKM dan diharapkan akan menumbuhkan kepercayaan serta memberikan dampak positif terhadap keberkelanjutan usaha bagi Pertamina. Pertamina memberikan akses seluasnya bagi UMKM untuk menjadi mitra Pertamina dalam penyediaan layanan pendukung baik berupa usaha pengadaan barang maupun jasa.

"Program Kemitraan merupakan salah satu cara perusahaan untuk berdayakan UMKM, dan hal tersebut sejalan dengan misi Pemerintah dalam program Sustainability Development Goals (SDG) dengan menciptakan lapangan dan kesempatan kerja yang akan berdampak signifikan bagi upaya mengentaskan kemiskinan,"ujarnya.

Selama pandemi Covid 19, Pertamina juga tetap aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan lemah, koperasi, dan masyarakat melalui program kemitraan.

"Tahun 2020, Pertamina juga tetap secara konsisten mendampingi UMKM untuk mengembangkan usaha melalui program PaDi UMKM bersinergi bersama 8 BUMN lainnya,"imbuh Nicke.

Nicke menambahkan, melalui PaDi UMKM tersebut, maka masyarakat akan mudah mendapatkan informasi Seller UMKM, juga mengaktifkan E-Commerce sebagai penyedia layanan dengan strategi digital sekaligus menjalankan B2B Store melalui website atau toko online. Selain tidak kalah pentingnya dengan implementasi program E-Procurement.

"Dengan digitalisasi procurement, Pertamina lebih mudah melakukan monitoring terhadap belanja Pertamina Grup kepada UMKM sekaligus memantau penyaluran fasilitas pembiayaan atau permodalan UMKM,"ungkap Nicke.

Program digitalisasi dalam proses pengadaan barang dan jasa secara terintegrasi di lingkungan Pertamina Grup juga dinilai memberikan dampak positif bagi perusahaan pada saat ini maupun di masa depan.

"Sentralisasi pengadaan untuk Pertamina dan seluruh anak perusahaannya telah menciptakan efisiensi pada pengadaan barang dan jasa di Pertamina Grup," tukasnya.


Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20210120230249-4-217573/transaksi-rp-44-t-ini-bukti-keberpihakan-pertamina-ke-umkm



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka