Langsung ke konten utama

Telkomsel dan Gojek Nge-gas Perkuat Produktivitas UMKM dan Mitra Driver

 

Telkomsel dan Gojek langsung mengukuhkan kolaborasi strategis yang mendukung transformasi digital sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dan informal. Foto/ist

Telkomsel baru-baru ini menggelar investasi strategis di Gojek . Tanpa menunggu lama, kedua perusahaan langsung mengukuhkan kolaborasi strategis yang mendukung transformasi digital sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) dan informal.

Kerja bareng itu diwujudkan melalui sejumlah inisiatif yang membidik pelaku UMKM di dalam ekosistem Telkomsel, serta mitra driver Gojek . Inisiatif ini dilakukan dalam rangka memperkuat synergy value yang diciptakan kedua perusahaan guna mendorong digitalisasi dan meningkatkan produktivitas para pelaku sektor informal. Sebab mereka menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Baca juga: Telkomsel Siap Hadapi Lonjakan Trafik Data 10,19% di Natal dan Tahun Baru )

Terdapat dua inisiatif utama dari kolaborasi Telkomsel dan Gojek kali ini. Pertama, dukungan kepada lebih dari 20.000 mitra reseller/outlet Telkomsel untuk melakukan digitalisasi layanan, terutama yang mempermudah proses transaksi. Para mitra reseller Telkomsel tersebut kini menjadi bagian dari layanan GoShop di platform Gojek, layanan yang memudahkan pelanggan untuk dapat membeli barang dan kebutuhan apa pun dan di mana pun.

Para pengguna Gojek dapat membeli beragam produk layanan Telkomsel seperti kartu perdana, voucher fisik, dan program bundling device dari para mitra reseller/outlet Telkomsel yang terpercaya, langsung dari GoShop di aplikasi Gojek. Untuk membeli produk-produk Telkomsel tersebut, pengguna Gojek dapat mencari reseller/outlet resmi Telkomsel yang mencantumkan nama “TSEL” sebelum nama di fitur mitra reseller/outlet terdekat GoShop, misalnya “TSEL (Nama Reseller/Outlet)”. Inisiatif ini tidak hanya memanjakan para pengguna Gojek dengan berbagai kemudahan, tetapi dapat meningkatkan penjualan dari mitra reseller/outlet Telkomsel.

Mitra reseller/outlet yang dapat menjadi bagian dari layanan GoShop ini merupakan pelaku UMKM yang berada dalam sistem supply chain produk Telkomsel. Mereka juga terdaftar secara resmi di jaringan mitra distributor Telkomsel menggunakan aplikasi transaksi reseller/outlet Telkomsel, yaitu Digipos Aja!.

Mitra reseller/outlet Telkomsel tersebut adalah mereka yang berada di wilayah operasional layanan GoShop di Indonesia. Dengan inisiatif ini, Telkomsel ingin mendorong para mitra reseller/outlet menjadi bagian dari roadmap transformasi digital layanan perusahaan, termasuk dalam digitalisasi penyediaan produk Telkomsel kepada pelanggan.

Inisiatif kedua adalah mendukung produktivitas mitra driver Gojek melalui Paket Swadaya Telkomsel dengan penawaran yang semakin beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan mitra driver Gojek. Paket Swadaya Telkomsel terbaru ini memberikan berbagai pilihan khusus bagi mitra driver Gojek, dengan paket senilai mulai dari Rp25.000 yang mencakup bonus kuota data dari 3 GB-20 GB, nelpon sepuasnya dan bebas 500 SMS ke sesama nomor Telkomsel, hingga bebas akses aplikasi Gojek (Driver). 

Paket Swadaya Telkomsel dapat diakses mitra driver Gojek melalui aplikasi Gojek (Driver), MyTelkomsel, dan UMB *168*455#. “Implementasi dari kolaborasi yang dihadirkan Telkomsel bersama Gojek akan terus dikembangkan, dengan memprioritaskan pemenuhan solusi berbasis digital bagi seluruh bagian ekosistem kedua perusahaan, baik mitra driver, merchant, mitra reseller, pelanggan, hingga masyarakat secara umum," kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/12/2020).



Sumber: https://tekno.sindonews.com/read/275512/207/telkomsel-dan-gojek-nge-gas-perkuat-produktivitas-umkm-dan-mitra-driver-1608531144

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka