Langsung ke konten utama

Jokowi Tak Mau UMKM Ketinggalan Teknologi

 Jokowi tak mau ada satu pihak pun di dalam negeri yang tertinggal di tengah kemajuan digitalisasi saat ini, termasuk UMKM.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin ada satu pihak pun di Indonesia yang tertinggal di tengah kemajuan digitalisasi saat ini. Khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal ini diungkapkannya dengan memperhatikan kemajuan digitalisasi di dalam negeri yang saat ini cukup pesat. Para industri kini berada di perkembangan industri 4.0 yang akrab dengan teknologi dan digitalisasi.

"Ini membuat kita harus memanfaatkan digitalisasi di dalam semua ranah kehidupan kita dan kita sudah masuk menjadi pemain global," ujar Jokowi di acara Media Group News Summit Indonesia 2021 secara virtual, Rabu (27/1).

Jokowi tak ingin kemajuan digitalisasi saat ini hanya dinikmati dan mampu diadaptasi oleh sebagian pihak saja. Di sisi lain, ia juga tidak ingin ada pihak-pihak yang tak tersentuh digitalisasi.

"Semangatnya adalah ekonomi inklusif, pemanfaatan bersama untuk pengembangan UMKM, sehingga tidak ada satu pun yg tertinggal," tuturnya.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak agar bisa memanfaatkan digitalisasi secara bersama-sama. Sebab, digitalisasi ekonomi merupakan sumber ekonomi masa depan.

"Revolusi industri jilid ke-4 (4.0) fondasi utamanya adalah digital ekonomi," tuturnya.

Tak hanya digitalisasi, Jokowi mengatakan Indonesia juga menghadapi perkembangan teknologi yang pesat dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, hal ini turut memberikan potensi disrupsi bila tidak bisa dikelola.

"Kita masih kejar-kejaran untuk menghadapi disrupsi teknologi jilid ke-4," imbuhnya.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210127111126-532-598954/jokowi-tak-mau-umkm-ketinggalan-teknologi


Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka