Langsung ke konten utama

Geliatkan UMKM di Kab Probolinggo, Kuatkan Pemasaran Online

 

Pertumbuhan ekonomi Kota Kraksaan, tidak terlepas dari perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dari sebanyak 71.966 UMKM di KabupatenProbolinggo, 5 ribu lebih di antaranya berada di Kota Kraksaan. Ribuan UMKM itu bergerak di berbagai bidang usaha. Di antaranya, makanan dan minuman hingga kerajinan.

Pemkab Probolinggo terus melakukan pembinaan untuk mengembangkan UMKM. Pada masa pandemi Covid-19, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro banyak melakukan penguatan pemasaran online atau marketing digital bagi para pelaku UMKM.

“Untuk mendukungnya, salah satunya ada pelatihan fotografi. Narasumbernya dari perempuan tani HKTI. Tujuannya, para pelaku UMKM ini bisa memotret produknya dengan menarik untuk di-upload di media sosial masing-masing,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto.

“Juga ada pelatihan digitalisasi UMKM dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang. Kami juga memfasilitasi 71.966 UMKM untuk mandapat Banpres Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp 2,4 juta,” imbuh Anung.

Tingkatkan Skala Industri-Ajak IKM Adaptif

SEKTOR industri dan perdagangan di Kota Kraksaan, juga mengalami banyak kemajuan. Hal itu tidak terlepas dari upaya dan strategi pemasaran yang dilakukan Pemkab Probolinggo melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Taupik Alami mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan laju perindustrian dan perdagangan di Kota Kraksaan, termasuk di kecamatan lain. Pihaknya juga memfokuskan pada tata niaga dan promosi.

“Kami juga melakukan pemilahan tingkatan IKM dan UMKM untuk mengetahui skalanya. Apakah masuk regional, nasional, atau internasional. Dari situ bisa dilihat peluang ekspornya,” katanya.

Sebagai salah satu contoh, di Kota Kraksaan, ada industri yang bergerak di bidang usaha ikan kering. Selama ini, pemasarannya masih sebatas lokal dan kurang optimal. Disperindag akan mengupayakan industri ini masuk skala nasional. “Kami upayakan grade atau skalanya bisa ke nasional. Termasuk juga yang lain, seperti peluang ekspor bawang dan mebeler,” katanya.

Taupik mengatakan, di tengah keterbatasan, sebagai salah satu upaya mem-branding dan mempromosikan produk IKM, pihaknya membuat stan khusus di pasar-pasar tradisional. “Produk-produk tersebut saya coba pasarkan di pasar wilayah masing-masing. Kemudian, juga bekerja sama dengan swalayan modern,” ujarnya.

Di masa pandemi, Disperindag mendorong para pelaku usaha menghasilkan produk yang adaptif. Termasuk, mengajak para pedagang memasarkan produknya melalui digital marketing. Salah satunya melalui Mak Blonjo yang sudah diterapkan di lima pasar tradisional.

“Seperti di Pasar Semampir. Transaksinya memanfaatkan Instagram dan WhatsApp. Di Mak Blonjo, ini ada unsur pendidikannya. Yakni, mengajak untuk menerapkan protokol kesehatan, tidak harus datang ke pasar, dan sebagainya,” jelasnya. 


Sumber: https://radarbromo.jawapos.com/kraksaan/25/01/2021/geliatkan-umkm-di-kab-probolinggo-kuatkan-pemasaran-online/

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka