Langsung ke konten utama

Persiapkan UMKM Pasca-Pandemi, Menkop Teten Fokus 3 Upaya Transformasi

 

Foto/Ilustrasi/SINDOnews

Pandemi Covid-19 membuat sektor koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terkena imbas yang cukup besar. Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan upaya serius dalam meningkatkan kekuatan UMKM pasca-pandemi nanti.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan menekankan tiga upaya transformasi yang perlu dilakukan koperasi dan UMKM ke depannya. Menurut Teten, transformasi tersebut menjadi formulasi tepat bagi koperasi dan UMKM.

Pertama, transformasi UMKM dari informal ke formal, karena saat ini masih banyak koperasi dan UMKM yang belum berbadan hukum. Dari badan hukum ini, Teten menyampaikan bahwa UMKM akan terus berkembang. Pasca-pandemi akan banyak muncul usaha mikro baru karena korban pemutusan kerja saat Covid-19 memilih untuk membuka usaha. Untuk itu potensi ke depan munculnya usaha mikro makin banyak.

"Strategi kami di kementerian, berupaya usaha mikro dan kecil ini tumbuh ke atas. Ditambah, masalah izin pendirian koperasi ini di Undang-Undang Cipta Kerja makin dimudahkan, sekaligus mendorong kesempatan UMKM naik kelas," ujar Teten dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/12/2020).

Transformasi kedua adalah transformasi digital. Teten menjelaskan, untuk marketing atau pemasaran nantinya akan lebih efisien bisnisnya lewat proses digital, termasuk dari sisi payment digital.

Dia bahkan bersyukur bahwa saat ini UMKM juga sudah dibantu oleh program Pasar Digital (PaDi) dan Kemenkop-UKM telah bekerja sama dengan sembilan BUMN, sehingga penciptaan peluang pasar bagi UMKM makin besar.

"Ini penting disiapkan UMKM untuk dihubungkan ke ekosistem digital," kata dia.

Transformasi ketiga adalah transformasi teknologi produksi. Teten menyebut hal ini penting agar UMKM memiliki daya siang. Dia pun mengeluhkan banyaknya market dalam negeri yang diserbu produk impor lewat e-commerce.

"Kalau UMKM mau bersaing, maka harus ada standarisasi global. Ini sedang terus kita rancang," ucapnya.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menuturkan bahwa pihaknya juga akan mendorong inisiatif dengan membangun rumah produksi bersama. Tujuannya agar UMKM bisa terus produksi secara bersama-sama meski tak memiliki pabrik sendiri.



Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/266076/34/persiapkan-umkm-pasca-pandemi-menkop-teten-fokus-3-upaya-transformasi-1607785945

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka