PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengalirkan gas bumi yang bisa dinikmati oleh usaha kelas kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Dumai. Hal ini diharapkan bisa memberikan efisiensi dalam sumber bahan bakar, seiring dengan peningkatan harga bahan baku dan persaiangan usaha.
Arief Nurrachman selaku Area Head PGN untuk Dumai dan sekitarnya menyampaikan bahwa harga gas bumi untuk Pelanggan Kecil 2 (PK-2) yang meliputi UMKM, hotel, restoran/rumah makan, rumah sakit swasta, lembaga pendidikan swasta, pertokoan atau ruko dan kegiatan komersial sejenisnya sebesar Rp. 6.000 per m3.
Sedangkan untuk kebutuhan pelanggan Pelanggan Kecil (PK)-2, normalnya konsumsi gas bumi berkisar antara range 50 – 1.000 m3, sehingga harga jual yang ditetapkan tidak akan memberatkan para pengguna gas bumi untuk usaha bagi masyarakat.
“Semoga ke depannya, PGN dapat terus meningkatkan layanan dan pengembangan infrastruktur gas bumi agar nilai lebihnya bisa semakin luas dirasakan oleh masyarakat. Khususnya bisa mendorong usaha rumahan maupun menengah, agar bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat Dumai,” ujar Arief lewat keterangan tertulis yang disampaikan, Senin (25/1).
Sebagai pioner, PGN telah menyalurkan gas bumi ke berbagai sektor antara lain rumah tangga, komersial dan industri di Kota Dumai. Di Wilayah Dumai, PGN telah mengoperasikan jaringan pipa sepanjang 68 KM, sehingga dapat melayani lebih dari 4.900 pelanggan rumah tangga, 1 pelanggan kecil dan 8 pelanggan komersial industri yang tersebar di 3 kawasan industri.
Emiten berkode PGAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini pun menyampaikan komitmennya untuk terus membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia. PGN pun mengharapkan dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat agar peran PGN sebagai sub holding gas dapat memperluas layanan gas bumi sebagai energi ramah lingkungan, praktis, dan bebas subsidi bagi ketahanan energi nasional.
Sebagai salah satu pengguna gas PGN, Popo Mulyadi yang memiliki usaha roti Paramount Bakery di Dumai menyampaikan bahwa setiap bulan ia mengeluarkan biaya sekitar Rp 3 juta, sehingga didapatkan penghematan sekitar 60% sejak menggunakan gas bumi PGN. Usaha Popo sendiri sudah memakai gas bumi PGN sebagai bahan bakar sejak tahun 2019.
Dia mengungkapkan, energi yang stabil dari gas penting bagi usahanya lantaran harus menjaga api terus menyala untuk proses oven. "Ekonomis, praktis, dan hemat tentunya. Dari segi keuangan pasti, apalagi produksi. Sekarang pakai gas sudah stabil mau bikin roti berapa saja jalan terus,” kata Popo.
Sumber: https://industri.kontan.co.id/news/pgn-pgas-alirkan-gas-ke-dumai-umkm-bisa-hemat-biaya-hingga-60
Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb
Komentar
Posting Komentar