Langsung ke konten utama

Erick Thohir Ketua MES, Indef: Dorong Ekonomi Syariah Jangkau Pelaku UMKM

 Sejumlah pengunjung memadati gerai perbankan syariah dalam Festival Ekonomi Syariah 2009 di Jakarta Convention Centre, Minggu (8/2). TEMPO/Puspa Perwitasari

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto berharap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) baru yakni Menteri BUMN Erick Thohir dapat mendorong pengembangan produk ekonomi syariah menjangkau pelaku UMKM dan masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

"Terkait pengembangan ke depan, mudah-mudahan bapak Menteri BUMN Erick Thohir bisa melihat urgensi pengembangan produk ekonomi syariah di Indonesia bisa menjangkau hingga pelaku ekonomi bawah yakni UMKM dan masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Eko saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu, 23 Januari 2021.a

Menurut dia, kalau kemudian manfaat produk ekonomi syariah yang banyak jenisnya ini bisa dirasakan hingga ke pelaku UMKM dan MBR bisa mendapatkan akses permodalan serta KPR melalui kanal syariah, maka hal tersebut bisa menjadi investasi jangka panjang untuk kegiatan perekonomian syariah sendiri.

Masyarakat umum akhirnya bisa melihat dan merasakan manfaat pembiayaan dari perekonomian syariah ternyata tidak ada bedanya dengan mengakses pembiayaan dari perekonomian konvensional, bahkan mungkin model perekonomian syariah dinilai lebih menguntungkan bagi pelaku UMKM dan MBR.

"Cara agar UMKM dan MBR bisa merasakan beragam manfaat perekonomian syariah adalah dengan mempermudah mereka untuk mengakses pembiayaan," kata ekonom Indef tersebut.

Dia memandang sebetulnya secara keseluruhan perkembangan ekonomi syariah yang sedemikian pesat di era Presiden Joko Widodo merupakan imbas dari dampak positif dari percepatan digitalisasi.

Digitalisasi yang pada era sebelumnya belum memungkinkan, tiba-tiba saat ini menjadi bisa dilakukan. Misalnya fintech yang memicu berbagai jenis turunan produk ekonomi syariah sedemikian banyaknya seperti asuransi syariah, fintech syariah, pendanaan syariah untuk perumahan dan sebagainya.

"Sebenarnya dulu perekonomian syariah memang sudah ada dan berjalan, namun sayangnya dalam hal skala tidak begitu pesat dibandingkan sekarang," kata Eko.

Saat ini kendati, lanjut dia, secara keseluruhan perekonomian syariah belum bisa mengimbangi perekonomian konvensional, namun diferensiasi produk ekonomi syariah sekarang semakin banyak sebagai akibat buah dari pesatnya kemajuan teknologi informasi.

"Saya juga melihat ada momentum untuk melakukan transformasi ekonomi syariah, salah satunya melalui merger tiga bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia. Ini harus dilakukan karena kalau tidak skala bank syariah tidak mengalami peningkatan, dan pada akhirnya tidak memiliki kompetensi untuk bersaing dengan bank-bank konvensional," kata ekonom Indef tersebut.



Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1426119/erick-thohir-ketua-mes-indef-dorong-ekonomi-syariah-jangkau-pelaku-umkm/full&view=ok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka