Langsung ke konten utama

Semua akan OTG pada waktunya

 

Berapa banyak orang di sekitar tempat anda bekerja, beraktifitas dan sekarang menjadi pasien Covid19 ? Saya yakin banyak, dan semakin banyak. Ini sesuatu yang tidak bisa cegah sepenuhnya, meskipun kita menjalani protokol kesehatan yang sangat ketat. 

Seperti dilansir di berbagai media, tubuh kita memerlukan waktu hingga 15 hari untuk membuat antibodi Covid19, dan inilah mungkin yang membuat kita merasakan gejala awal Covid19. Sekarang tinggal kembali ke ketahanan tubuh kita masing-masing. 

Yang lebih memusingkan lagi, kita juga tidak bisa berdiam diri di rumah selama ini. Apapun alasannya, terutama bagi Entreprenuer yang selalu aktif, pasti tidak betah untuk diam. Ada berbagai cara bisa kita lakukan selama masa pandemi ini.

Mengubah pola pertemuan bisnis. 

Mungkin tidak mudah, tapi mau tidak mau harus dicoba. Kita harus mengubah pola bisnis yang selama ini sangat erat dengan pertemuan, meeting-meeting dan diskusi di warung kopi / cafe menjadi pertemuan secara e-meeting.  Sangat tidak nyaman pada awalnya, tapi seiring dengan berjalannya waktu, kita semua akan menjadi semakin terbiasa dengan WA video, zoom , gmeet, teams dan apapun tools yang kita gunakan. Kita mungkin juga harus menyesuaikan dengan kemudahan lawan bicara kita. Ada sebagian orang yang nyaman menggunakan WA video, maka dapat dilakukan dengan mudah via WA yang umumnya sudah terpasang di semua smartphone kita. Tapi ada juga yang nyaman dengan Zoom, maka pastikan anda berlangganan zoom minimal 1 host apabila sering melakukan pertemuan e-meeting dengan customer atau calon customer anda. Tidak sedikit juga yang sangat fasih dengan Google Meet (sekarang Google Workspace) dan sekarang untuk korporasi tertentu cenderung menggunakan MSTeams.

Fokus dalam diskusi online

Apabila kita berdiskusi secara online, maka kita akan langsung melihat wajah , gerak mata dan mulut dari lawan bicara kita. Maka pastikan vidoe dinyalakan untuk saat tertentu saja. Bila kita memang sangat memerlukannya, bisa diawal diskusi online saja. Setelah berlanjut kita bisa meminta ijin untuk mematikan video. Mungkin untuk orang tertentu kelihatan tidak nyaman karena melihat wajah secara langsung dan dekat. Tapi yang lebih penting adalah kita harus menyiapkan dulu bahan yang akan kita sampaikan dalam e-meeting atau diskusi online tersebut. Sehingga pertemuan e-meeting menjadi lebih efektif dan efisien. Berbeda dengan offline meeting atau diskusi offline yang cenderung santai dan kita bisa sibuk dengan smartphone kita, bila online maka kita harus fokus. Jadi buatkan daftar lengkap apa yang akan dibicarakan. 

Bergantian berbicara

Dalam pertemuan offline mungkin kita bisa saling silang bicara, tapi tidak dalam pertemuan online. Kita harus berbicara bergantian, untuk memastikan lawan bicara atau peserta lainnya bisa mendengar dengan baik. Bergantian bicara juga harus diatur agar bisa saling mempersilahkan berbicara dan menyampaikan ide dan pendapatnya. Bila video berfungsi, maka cenderung layar tampilan kita pun akan bergantian sesuai dengan giliran pembicaranya, maka pastikan kita sebelum memulai diskusi dan berbicara, kita telah mengenal nama dan tampilan atau wajah dari lawan bicara kita. Pastikan juga kita menggunakan ID atau pengenal nama yang sesuai agar memudahkan lawan bicara mengetahui siapa yang berbicara. 

Membuat kesimpulan

Dalam diskusi online pun, perlu dicatat diskusi yang terjadi, atau sering kita sebut Minutes of Meeting (MoM). Dalam pembicaraan online sangat mungkin juga kita mencatat hal ini. Ini bisa dilakukan dengan cara manual , ataupun membuka aplikasi lain untuk mencatat. Pastikan dengan jelas apa yang dibicarakan, apa yang menjadi fokus serta keputusan dan tindak lanjut dari diskusi online. Sehingga kita bisa membuat  dengan tepat. Dan ini sangat penting bagi siapapun untuk menindaklanjutinya.

Maka sangat wajar, kita semua akan menjadi OTG (Orang Tanpa Gerak) pada waktunya, dan semua kita akan menggunakan tools seperti video conference untuk menjangkau customer dan calon customer kita. Tetap semangat dan tetap sehat.

Fanky Christian / StartSMEup

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...