Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Untuk membantu pelaku usaha keluar dari krisis, digitalisasi menjadi salah satu faktor penting.
Sebagai tulang punggung perekonomian negara, UMKM mampu berkontribusi pada perekonomian nasional hingga 65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Bahkan, kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen.
Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah menyampaikan, kontribusi ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi. Badan usaha milik negara (BUMN) pun menyadari, mendorong tumbuhnya ekonomi berarti mendorong UMKM naik kelas.
”Salah satu yang sudah kami lakukan dalam membantu UMKM yaitu memudahkan transaksi secara online (daring). Telkom juga membangun platform PaDi (Pasar Digital) UMKM yang menghubungkan pelaku usaha dengan pembeli dari BUMN,” kata Ririek, Kamis (21/1/2021).
PaDi UMKM merupakan platform digital yang menjadi ekosistem bagi pelaku UMKM dan BUMN dengan tujuan meningkatkan transaksi dan mendorong pembiayaan dari BUMN kepada UMKM. Pembeli, kata Ririek, juga terbuka untuk umum dan platform ini sudah terhubung dengan berbagai platform e-dagang agar pasar semakin luas.
Paparan ini disampaikan dalam webinar Kompas100 CEO Forum yang ke-11 dengan tema ”Let’s Collaborate: Rising in Pandemic Era”. Acara ini diikuti oleh para pemimpin perusahaan untuk saling berkolaborasi guna terlibat dalam pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejauh ini, terdapat 9 BUMN yang tergabung dalam ekosistem PaDi UMKM yang didorong untuk membantu penyerapan produk UMKM. Untuk meningkatkan kualitas produk, BUMN juga telah membangun 246 rumah kreatif dari target 514 rumah kreatif untuk pembinaan di setiap kabupaten/kota di Indonesia.
”Kami harapkan ini (PaDi) akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara nasional ketika UMKM difasilitasi untuk bangkit. Namun, untuk mewujudkan digitalisasi Indonesia tentunya kami tidak bisa sendirian. Kami membuka kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dari BUMN dan swasta,” kata Ririek.
Pembenahan data
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menilai, basis data bagi UMKM, khususnya untuk usaha mikro, sangat diperlukan untuk membuat bantuan dari pemerintah menjadi tepat sasaran. Dengan adanya data, pemerintah juga akan lebih memahami persoalan yang dihadapi pelaku usaha.
Salah satu potensi basis data yang disiapkan berasal dari program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif yang telah diterima oleh 12 juta usaha mikro di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 28,8 triliun pada Desember 2020. Saat ini, kata Leonard, sedang dilakukan pemutakhiran data.
”Karena kami menjadi pelaksana dari program Banpres Produktif, kami memiliki basis data yang sekarang lagi disaring, dibersihkan, dan difilter. Ini butuh proses sehingga nantinya ketika data ditampilkan pada dasbor menjadi data yang akurat dan update,” tuturnya.
Menurut Leonard, program Banpres Produktif menjadi contoh terjalinnya koordinasi dan kerja sama yang baik di antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perbankan. Potensi basis data yang terbentuk ini pun nantinya dapat digunakan bersama-sama.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, melalui data yang dikumpulkan dari program Banpres Produktif, harus ada akselerasi untuk menilai kebutuhan apa yang diperlukan para pelaku usaha, khususnya yang mikro. Dengan begitu, pemerintah dapat mengintervensi secara efektif.
”Jutaan data baru (pelaku usaha mikro) ini dapat menjadi alat verifikasi yang jelas. Namun sebelumnya, pemerintah perlu mencari tahu bantuan Rp 2,4 juta tersebut digunakan untuk apa sehingga program selanjutnya dapat tepat sasaran,” ujar Tauhid.
Baca juga: Banpres Produktif Jangkau 12 Juta Usaha Mikro
Senada dengan itu, Ketua Asosiasi UMKM Ikhsan Ingratubun menyampaikan, meski peluang kebangkitan UMKM untuk tahun 2021 belum besar tetapi ada peluang. Data yang terhimpun dari Banpres Produktif harus dikelola dengan baik.
”Data harus dikelola dengan baik untuk pembinaan dan pemberdayaan secara berkelanjutan sehingga tidak mengira-ngira siapa penerimanya. Dengan begitu, usaha mikro dapat naik kelas,” kata Ikhsan.
Sumber: https://bebas.kompas.id/baca/ekonomi/2021/01/21/data-yang-akurat-bantu-umkm-lewati-krisis/
Komentar
Posting Komentar