Langsung ke konten utama

Bos BI Sebut Pandemi Covid-19 Percepat Digitalisasi Ekonomi

 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©2020 dok.Bank Indonesia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan perbankan agar memanfaatkan internet atau digital banking untuk melayani nasabah. Sebab, pandemi Virus Corona telah mengubah kebiasaan masyarakat lebih menginginkan transaksi secara digital.

"Para bankir apakah anda ingin disowani (didatangi) lama-lama anda ditinggalkan. Wes (sudah) dijamin kalau para bankir, Anda pengen nasabah sowan (datang) anda akan ditinggalkan konsumen karena saat ini nasabah ingin dilayani melalui digital banking," ujarnya, Jakarta, Jumat (22/1).

Perry mengatakan, sepanjang 2020, transaksi digital banking terus naik. Digital banking juga mendorong perdagangan secara elektronik atau e-0commerce meningkat pesat melebihi kinerja tahun sebelumnya.

"Yang kuat adalah mengenai ekonomi digital. Pandemi Covid-19 betul-betul mendorong sangat kuat ekonomi digital. Ini mendorong e-commerce dan digital banking. Ecommerce tahun lalu masih Rp253 triliun meningkat dari Rp205 triliun. 2021 ini meningkat menjadi Rp337 triliun," paparnya.

Dia menjelaskan, perdagangan online meningkat sangat pesat pada tahun lalu. Tidak hanya itu, prediksi Bank Indonesia, penggunaan uang elektronik juga meningkat sebesar 32,3 persen atau mencapai Rp 226 triliun tahun ini.

"Pandemi Covid mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan. Masalah digital banking, saya sudah berkali kali ingatkan perbankan, 15 bank agresif melakukan digital banking. Mau buka rekening, mau transfer, yang lain sudah bisa dari HP," tandasnya.



Sumberl: https://www.merdeka.com/uang/bos-bi-sebut-pandemi-covid-19-percepat-digitalisasi-ekonomi.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka