Langsung ke konten utama

Asuransi Umum Perlu Waspadai Lanjutan Dampak Negatif Pandemi di 2021

Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis - Himawan L Nugraha

Pengamat Asuransi sekaligus Arbiter Badan Arbitrase Nasional Indonesia Irvan Rahardjo menekankan bahwa industri asuransi secara global, terutama asuransi umum, harus mencermati beberapa isu utama yang bakal dihadapi dalam beberapa tahun mendatang.

Terutama, kelanjutan tren negatif dari dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sepanjang 2020. Pertama, dari sisi merosotnya pendapatan investasi akibat rendahnya suku bunga yang menekan imbal hasil surat berharga dan pasar saham.

"Belum pastinya pertumbuhan ekonomi, ketidakpastian politik, dan perang dagang, masih akan mempersulit prediksi asuransi. Merosotnya kurva imbal hasil investasi ini bisa mendorong rating sejumlah perusahaan terancam," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/1/2021).

Kedua, dari sisi potensi kerugian akibat maraknya pengajuan klaim akibat pandemi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama bagi perusahaan asuransi yang erat kaitannya dengan aktivitas ekonomi atau keuangan, seperti asuransi kredit.

"Karena klaim karena pandemi itu bukan cuma berkaitan dengan kesehatan atau kematian, tapi juga bisa dari nasabah perusahaan yang kesulitan likuiditas, juga kelalaian yang menyebabkan kerusakan atau kecelakaan. Apalagi, ekspansi kredit baru di 2021 ini kan tidak akan pulih signifikan," ungkapnya.

Namun demikian, Irvan menjelaskan bahwa potensi besar ada dari sisi digitalisasi dan perluasan jaringan kepada pemenuhan kebutuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurut Irvan, asuransi harus mulai menyesuaikan diri dengan lembaga pembiayaan yang kini sangat dekat dengan dunia digital, bahkan perbankan sekalipun telah masuk ke ranah digital.

"Digitalisasi butuh literasi dan edukasi yang baik, tapi berhubung kelas menengah ini sedang tumbuh, ini bisa dimanfaatkan. Terutama pelaku usaha kecil dan menengah itu mulai melirik asuransi, sementara perusahaan besar yang jadi mitra UMKM tersebut butuh proteksi untuk melindungi rantai pasoknya," jelasnya.


Sumber: https://finansial.bisnis.com/read/20210127/215/1348889/asuransi-umum-perlu-waspadai-lanjutan-dampak-negatif-pandemi-di-2021

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...