Langsung ke konten utama

Target Jokowi, 20 Juta UMKM Nyemplung Platform Digital Tahun Ini

 

Foto/Ilustrasi

 Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan, salah satu kunci produktivitas dan pertumbuhan UMKM adalah dengan berinovasi digital. Sehingga penting mengetahui potensi yang dimiliki, untuk mendorong penciptaan inovasi yang tepat bagi perkembangan UMKM, terutama di masa pandemi saat ini.

Menurutnya, berbagai riset menyatakan bahwa UMKM termasuk sektor yang mengalami dampak terbesar saat pandemi, termasuk di dalamnya UMKM kuliner. "Banyak diantaranya yang tidak mampu bertahan, namun tidak sedikit yang bisa bertahan," ujar Teten di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Menurutnya, UMKM yang mampu bertahan adalah UMKM yang mampu beradaptasi dan berinovasi dalam mengembangkan produk/ jasanya, serta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Pemerintah melalui KemenkopUKM berupaya memastikan berjalannya roda ekonomi dan aktivitas usaha pelaku UMKM, dengan menghubungkan ke ekosistem digital serta beradaptasi dengan tren pasar & inovasi proses bisnis.

"UMKM digital produktif merupakan kunci pemulihan ekonomi. Tercatat setidaknya sejak pandemi terjadi, penjualan di e-commerce naik 26% dan mencapai 3,1 juta transaksi per hari. Namun demikian angka awal 2020 pemerintah mendata baru 8 juta UMKM hadir dalam platform digital atau 13% dari total populasi UMKM," kata Teten.

MenkopUKM mengakui, berbagai upaya pemerintah menggenjot transformasi digital UMKM memang telah membuahkan hasil, yaitu melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia, di mana seluruh elemen pemerintah bersinergi menghadirkan pelaku UMKM dalam ekosistem digital. Menurutnya, saat ini ada 10.255.711 pelaku atau 16% telah memanfaatkan platform digital. "Angka ini telah melampaui target yang ditetapkan pak Presiden Joko Widodo yaitu penambahan 2 juta pelaku usaha di 2020," ujarnya.

Bahkan kata MenkopUKM, kini ada banyak perusahaan rintisan/startup teknologi digital, yang secara jeli memetakan point point alias permasalahan dan kendala yang dialami UMKM dan mensolusikannya dengan sederhana melalui pemanfaatan teknologi digital.

"Aplikasi-aplikasi buatan putra-putri Indonesia ini secara cerdas mensolusikan tantangan seperti aspek pembukuan/ledger, mengkonsolidasikan pesanan bahan baku, memantau ketersediaan stok bahan hingga barang jadi siap jual secara real-time, mempertemukan permintaan dan penawaran hingga mendekatkan akses pembiayaan," tambahnya.



Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/221666/34/target-jokowi-20-juta-umkm-nyemplung-platform-digital-tahun-ini-1604599903

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...