Langsung ke konten utama

Digitalisasi UMKM Perlu Dirangsang dengan Domain Lokal


Ilustrasi belanja online - Antara Digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dinilai perlu didorong dengan penggunaan domain lokal .id (dot id) untuk kemudahan akses masyarakat.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi UMKM merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Pada 2018, sektor ini berkontribusi 60,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

“UMKM juga sepanjang masa krisis 1998 menjadi pilar ekonomi Indonesia tetap bertahan. Dan di masa pandemi mereka harus dapat perhatian dan terus didorong agar ekonomi nasional tetap bergerak,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (27/1/2021).

Lebih lanjut, Heru menyampaikan transformasi UMKM ke digital perlu akselerasi, dengan target pengembangan dan pasar bukan cuma nasional, tetapi regional dan global.

“Namun, persoalan mereka [UMKM] sebenarnya adalah bagaimana mendapat solusi misal hosting website lokal [.id],” katanya.

Pasalnya, Heru meyakini dari pihak pemerintah dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) perlu memberikan stimulus domain lokal tersebut dengan gratis. Hal ini diharapkan menggenjot minat UMKM untuk ke arah digital.

“Kalau domain tidak begitu pengaruh karena bisa menggunakan apa saja. Kecuali ada bantuan mendapat domain .id secara gratis,” ujar Heru.

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menyebutkan mencapai kinerja positif sepanjang tahun lalu, di mana mereka mencapai jumlah nama domain yang terdaftar sebanyak 486.814 nama domain atau naik sebanyak 133.909 atau 37,94 persen nama domain dari 2019 dengan 352.905 nama domain.

Menurut catatan Bisnis, Wakil Ketua Bidang Business Development, Marketing dan Kerjasama Heru Nugroho organisasi tengah melakukan beberapa strategi yaitu mengembangkan infrastruktur dan aplikasi  untuk meningkatkan keamanan dan keandalan sistem.

Bahkan, mereka akan memanfaatkan peluang dari digitalisasi UMKM yang tengah digadangkan pemerintah. 

“Kami sudah melakukan beberapa strategi marketing pada tahun ini dan pendekatan terkait produk kami. Kami juga akan menghadirkan program-program strategis, adapun terkait dengan UMKM kami akan memberikan 1.000 website [domain.id] untuk UMKM,” ujarnya.


Sumber: https://teknologi.bisnis.com/read/20210127/84/1348831/digitalisasi-umkm-perlu-dirangsang-dengan-domain-lokal

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka