Langsung ke konten utama

Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan untuk Sektor Parekraf



InDOnesia CARE: Protokol Kesehatan di Destinasi Pariwisata pada Era Normal Baru

Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang memasuki fase transisi adaptasi kenormalan baru. Masa di mana beberapa kegiatan sudah mulai dapat dilaksanakan oleh masyarakat dengan protokol kesehatan khusus. Momen di mana perlahan-lahan ekonomi diharapkan ikut bergerak bersama dimulainya kegiatan di ruang publik. 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempersembahkan InDOnesia CARE, sebuah simbol dukungan berupa panduan protokol kesehatan pariwisata yang mengedepankan usaha terbaik dalam mewujudkan kebersihan, kesehatan, dan keselamatan bersama di destinasi pariwisata Indonesia. 

Tentang InDOnesia CARE

InDOnesia CARE adalah sebuah inisiatif dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang menjadikan kebersihan , kesehatan, dan keselamatan sebagai prioritas utama. InDOnesia CARE mewujudkan antusiasme kolektif masyarakat Indonesia berkomitmen untuk peduli terhadap kesejahteraan orang lain dengan sepenuh hati, serta menjalankan praktik tanpa kontak sentuh dalam kegiatan pelayanan dan fasilitas jasa dengan disiplin tinggi, demi keselamatan bersama melalui panduan protokol kesehatan pariwisata.

Filosofi Logo InDOnesia CARE

Simbol "InDOnesia CARE" yang juga diterjemahkan sebagai “Indonesia Peduli” menyoroti kalimat  "I DO CARE" sebagai penekanan bahwa Indonesia amat memerhatikan kebersihan, kesehatan, dan keselamatan wisatawan.

InDOnesia CARE Peduli Kenyamanan Anda

Berbagai rangkaian panduan protokol InDOnesia CARE telah disiapkan agar dapat diterapkan dengan baik di segala elemen pariwisata dan ekonomi kreatif. Hal ini merupakan upaya InDOnesia CARE untuk memberikan rasa nyaman bagi wisatawan meskipun masih berada di tengah masa transisi adaptasi kenormalan baru. Kebersihan, keselamatan, dan kesehatan merupakan prioritas utama InDOnesia CARE, dan diharapkan dapat didukung dengan kerjasama seluruh rakyat Indonesia dengan ikut bijak berwisata sambil mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Informasi Terbaru InDOnesia CARE

Untuk mendapatkan informasi terkini dari InDOnesia CARE, tersedia  buklet, artikel dan video tutorial dari berbagai sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Segala informasi yang tersedia di laman InDOnesia CARE ini akan senantiasa diperbaharui secara berkala, agar dapat menjadi  panduan protokol kesehatan pariwisata  yang lebih aman dan nyaman bagi wisatawan dalam masa transisi adaptasi kenormalan baru di Indonesia.

Unduh Panduan Protokol “Kebersihan-Kesehatan-Keselamatan-Kelestarian Lingkungan” dalam Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

1 Hotel

2 Restaurant

3 Destinasi

4 Homestay

5 Penyelenggaraan Kegiatan (Event)

6 MICE

7 Industri Kreatif

8 Industri Wisata Selam

10 Verifikasi dan Sertifikasi CHSE

11 Indonesia Care Logo

 

Sumber: https://www.kemenparekraf.go.id/pustaka/Panduan-Pelaksanaan-Kebersihan%2C-Kesehatan%2C-Keselamatan%2C-dan-Kelestarian-Lingkungan-untuk-Sektor-Parekraf


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...