Langsung ke konten utama

Telkom Usung Digitalisasi Pertanian untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Telkom Usung Digitalisasi Pertanian untuk Perkuat Ketahanan Pangan Siapa sangka bagelen bekatul, kini menjadi makanan favorit bagi masyarakat pencinta healthy food. Bekatul yang berasal dari hasil proses penggilingan padi yang biasanya untuk makanan ternak, dapat diolah dan menjadi salah satu bahan baku roti. Super Roti di Semarang berhasil membuktikannya. 

"Alhamdulillah, selama pandemi ini produk kami tetap laris. Semakin banyak masyarakat yang peduli makanan sehat. Terutama bagi penderita diabetes, roti berbahan baku bekatul ini menjadi makanan ringan yang menyehatkan. Rasanya gurih dan tetap enak disantap," ujar Ismiyati owner Super Roti saat menyambut kedatangan Direksi Telkom di toko yang terletak di Jalan Fatmawati Semarang (21/1). 

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia, Edi Witjara yang sering disapa EW beserta jajaran pun nampak menikmati snack bagelen bekatul. "Rotinya benar-benar enak. Kalau tidak diinfokan ini dari bekatul, mungkin kita akan berpikiran bahwa ini adalah roti berbahan baku tepung terigu atau gandum," tanggap EW. 

Ismiyati menjelaskan perjalanan bisnis Super Roti sejak 2015 sampai sekarang. "Bagelen bekatul atau Lentul ini telah memiliki penggemar di Belgia hingga Jordania. Ada perusahaan semacam off-taker mengambil produk di toko kami, lalu mereka kirim ke mancanegara," tambah Mbak Tul, sapaan Ismiyati. 

Terkait digitalisasi, Super Roti juga telah on boarding di beberapa marketplace, termasuk Pasar Digital (PaDi UMKM). "Pesanan masuk dari marketplace sangat lumayan. Dan selama pandemi tetap ramai orderan masuk, sehingga kami tetap mampu bertahan tanpa harus mengurangi karyawan. Harapan kami, digitalisasi bukan hanya berupa toko online,  tetapi kami ingin layanan yang lebih. Mengingat jumlah UKM binaan Super Roti juga banyak." 

Ismiyati menceritakan bahwa ada 60 ibu-ibu pelaku UMKM se-Kota Semarang yang menjadi binaannya. Secara rutin mereka bertemu untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan bisnis.

Beberapa di antaranya merupakan pemasok bagi Super Roti. Selama ini komunikasi antar UMKM binaan dan pemasok lainnya masih model kontak HP biasa. Belum menggunakan aplikasi sebagai bagian ekosistem bisnis. Ini menjadi salah satu harapan Ismiyati dan UMKM binaannya. 

"Secara prinsip, Telkom siap mendukung bisnis seperti Super Roti maupun pelaku UMKM lainnya. Dukungan bukan hanya dalam bentuk permodalan Program Kemitraan seperti yang telah diterima Super Roti, juga dukungan peningkatan kompetensi dan kapabilitas bisnis. Intinya kita harus tumbuh bersama," ujar EW. 

Lebih lanjut EW menjelaskan bahwa digitalisasi adalah sebuah keniscayaan. "Tanpa digitalisasi bisnis tetap bisa jalan, namun dengan digitalisasi maka proses bisnis akan menjadi cepat dan semakin mudah. Komunikasi antar pemasok, dari hulu ke hilir, kecepatan membaca tren pasar, manajemen permodalan dan keuangan, manajemen stok dan produksi hingga penjualan kini dalam satu platform. Bagi perusahaan besar mungkin sudah terbiasa dengan pemanfaatan Enterprise Resources Program (ERP), nah UMKM juga harus mulai berbenah untuk memanfaatkan Digi-ERP, platform yang menyesuaikan dengan kebutuhan skala bisnis UMKM. Intinya Telkom siap bersama pelaku bisnis untuk tumbuh bersama, terlebih dalam menghadapi pandemi," ungkapnya. 

Di tempat yang sama, EW juga berkesempatan berbincang dengan owner startup Bakoel Sehat Semarang. Startup yang menyediakan layanan kemudahan belanja sayuran organik dan lauk-pauk lainnya secara mobile. Bakoel Sehat kini telah merangkul 35 petani di daerah Semarang dan menargetkan 60 petani di tahun 2021. 

EVP Divisi Business Service Telkom, Syaifudin yang turut hadir, menambahkan bahwa dua entitas bisnis yang hadir masih merupakan satu ekosistem pertanian. Bakoel Sehat dari sisi produk pertanian tanpa olahan sementara Super Roti berangkat dari produk olahan pertanian. Muaranya adalah menuju ketahanan pangan Indonesia.


Sumber: https://www.tribunnews.com/bisnis/2021/01/27/telkom-usung-digitalisasi-pertanian-untuk-perkuat-ketahanan-pangan

Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka