Langsung ke konten utama

Kemenkop: Dari 64 Juta UMKM, Baru 10 Juta Terhubung dengan Platform Digital

 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti


Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyampaikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terhubung dalam platform digital baru mencapai 10,25 juta.

Jumlah tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total UMKM yang mencapai sebanyak 64,1 juta atau setara dengan 99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia.

Oleh karenanya, penerapan digitalisasi pada UMKM masih menjadi pekerjaan rumah yang akan terus didorong oleh pemerintah pada tahun ini. 

"[Kemenkop UKM berupaya] mempercepat digitaliasi UMKM yang saat ini baru 10,25 juta UMKM yang terhubug dengan platform digital," kata Deputi bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman dalam video conference, Senin (18/1/2021).

Hanung  menjelaskan, kebangkitan UMKM, termasuk koperasi, merupakan kunci pemulihan ekonomi pada 2021, terutama kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja dii tengah meningkatnya pengangguran akibat Covid-19.

Di samping mendorong digitalisasi pada UMKM, pemerintah akan terus mendorong penyediaan pembiayaan yang mudah dan murah. Pasalnya, UMKM yang didukung oleh lembaga pembiayaan juga masih sangat rendah, yaitu hanya 11,11 persen

Pihaknya juga memastikan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) akan berjalan dengan baik, serta mengharapkan UU Cipta Kerja segera terimplementasi, sehingga dapat memacu kontribusi UMKM dan koperasi terhadap perekonomian nasional, salah satunya dengan meningkatnya rasio partisipasi UMKM Indonesia dalam rantai pasok global.

"Kemudian yang lain adalah kita ingin terimplementasinya kebijakan 40 persen alokasi belanja kementerian dan lembaga untuk menyerap produk UMKM," tuturnya.


Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210118/9/1344261/kemenkop-dari-64-juta-umkm-baru-10-juta-terhubung-dengan-platform-digital

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka