Langsung ke konten utama

Gubernur Jatim : Bakorwil Fungsinya untuk Pembangunan Berbasis Kewilayahan


Gubernur Jatim : Bakorwil Fungsinya untuk Pembangunan Berbasis Kewilayahan

 Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar Badan Koordinas Wilayah (Bakorwil) menjaga dan meningkatkan fungsinya sebagai kepanjangan tangan pemerintah, untuk pembangunan berbasis kewilayahan.

Hal ini ditegaskan gubernur saat rapat virtual Inovasi dan Program strategis OPD tahun 2021, Senin (25/1/2021). Menurutnya, Pemprov punya keinginan kalau millenial job center penguatannya ada di Bakorwil, layanan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta layanan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Millenial job center penguatannya ada di Bakorwil, BPOM ada di bakorwil serta PTSP dicicil di Bakorwil dengan begitu fungsi Bakorwil bisa lebih padat,” katanya. 

Lanjut gubernur, Bakorwil juga berfungsi sebagai unsur penunjang terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dalam membantu gubernur sebagai kepala daerah otonom. “Bakorwil sebagai unsur perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan di Kabupaten/Kota untuk membantu gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dalam mengkoordinasikan penyelenggaran pemerintahan kabupaten/kota.

Agar optimal, gubernur minta Biro Organisasi melihat kembali struktur organisasi di Bakorwila apakah ‘kegemukan’ atau tidak. “Saya dapat informasi jika banyak staf Bakorwil yang tidak masuk atau masuk hanya sebagai formalitas saja,” ungkapnya.

Padahal Ditjen Otonomi Daerah (Dirjen Otda) pernah menanyakan langsung apakah di Pemprov Jawa Timur masih butuh Bakorwil. “Saat beliau menyampaikan ini pada November tahun lalu saya jawab butuh Bakorwil, untuk pembangunan berbasis kewilayahan,” imbuhnya.

Sementara Kepala Bakorwil Jember, R Tjahjo Widodo dalam paparannya menyampaikan beberapa program diantaranya, program penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kewilayahan meliputi bidang pemerintahan yakni sosialisasi penanganan pandemi Covid19 di wilayah kerja Bakorwil, peningkatan kerjasama tanggap darurat bencana antar kabupaten/kota di wilayah kerja Bakorwil, dalam rangka penguatan Tagana (taruna siaga Bencana) daerah dan early Warning System, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pilkada, inventarisasi, pengolahan dan analisis permasalahan penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan bidang pemerintah, dan fasilitasi penyelesaian permasalahan penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota.

Bidang pembangunan ekonomi mencakup sosialisasi pemulihan kondisi ekonomi pasca pandemi Covid19, mewujudkan peningkatan produktifitas dan kualitas Industri Kecil Menengah (IKM), sebagai upaya pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat karena dampak pandemi Covid-19, mewujudkan pasar Standar Nasional Indonesia (SNI), monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dan inventarisasi, pengolahan serta analisis permasalahan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bidang pembangunan ekonomi.(hjr)


Sumber: http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/gubernur-jatim-bakorwil-fungsinya-untuk-pembangunan-berbasis-kewilayahan-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...