Langsung ke konten utama

Juragan Kos dan Kelontong Berhasil Bertahan setelah Ikuti UMKM Lansia Digital


Juragan Kos dan Kelontong Berhasil Bertahan setelah Ikuti UMKM Lansia Digital

 Program digitalisasi yang diluncurkan Grab Indonesia berhasil membawa usaha Nurul Alifah bertahan di tengah pandemi covid.

Juragan kost sejak tahun 2000 dan toko kelontong modern sejak tahun 2015 ini, harus gigit jari saat usahanya sepi mulai Maret hingga Juni 2020 lalu.

"Kost tidak ada yang sewa. Tidak ada yang sewa, jualan di toko kelontong juga sepi," kata Nurul, saat menceritakan dampak pandemi, Senin (25/1/2020).

Namun mulai Juni 2020 ini, Toko SRC Tiara di kawasan  Padmosusastro ini bergabung menjadi mitra merchant GrabMart.

"Karena saya berpikir digitalisasi akan membantu saya menjangkau lebih banyak pelanggan dan bisa menjual lebih banyak barang," ungkap Nurul.

Hasilnya, sejak bisa berjualan secara online, pihaknya tetap bisa membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anak.

"Selain itu, saya juga bisa merenovasi toko menjadi lebih besar,” tambahnya.

Nurul mengaku sangat terbantu dengan fitur dalam aplikasi GrabMerchant yang mudah digunakan dan ia bisa langsung membeli barang-barang yang habis di toko langsung dalam aplikasi.

"Kini kamar kost sudah tidak bisa memberikan sumbangsihnya lagi karena tidak ada penyewa. Tapi saya bisa mengembangkan toko kelontong ini dan cukup berhasil," tandas Nurul.



Sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2021/01/25/juragan-kos-dan-kelontong-berhasil-bertahan-setelah-ikuti-umkm-lansia-digital


Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...