Langsung ke konten utama

Vaksinasi Jadi Momentum Pembenahan Data

 

Vaksinasi bagi para tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2021).

Pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak masyarakat secara fisik membuat ruang digital menjadi pilihan untuk beraktivitas secara optimal. Transformasi digital pun semakin dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Untuk mendorong transformasi digital, keabsahan dan kelengkapan data menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Pemerintah pun mencanangkan program Satu Data untuk mempercepat digitalisasi di Indonesia.

”Vaksinasi menjadi momentum untuk membenahi dan memperbarui data secara digital,” kata Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah dalam webinar Kompas100 CEO Forum yang ke-11 dengan tema ”Let’s Collaborate: Rising in Pandemic Era”, Kamis (21/1/2021).

Ririek mengajak masyarakat umum yang nantinya tidak menerima undangan vaksinasi secara daring diharapkan meregistrasi diri secara mandiri. Melalui upaya ini, Indonesia akan memiliki data yang akurat dan kredibel.

”Satu Data ini bukan hanya pemerintah yang memerlukan, melainkan kita di sektor industri, baik BUMN (badan usaha milik negara) maupun swasta juga akan memerlukan, termasuk masyarakat umum. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan data yang akurat dan kredibel,” ujarnya.

Setelah program Satu Data terwujud, kata Ririek, Platform Digital Nasional kemudian dapat dibangun. Keberadaan platform ini untuk mengakselerasi digitalisasi dan membantu menyukseskan agenda digital nasional.

Studi dari McKinsey menunjukkan, digitalisasi dapat mendorong produktivitas dan meningkatkan nilai produk domestik bruto (PDB) hingga 120 miliar dollar AS pada 2025.

Telkom Indonesia, kata Ririek, sejauh ini sudah dan sedang membangun platform horizontal, antara lain kecerdasan buatan (AI), internet untuk segala (IoT), dan keamanan siber. Semua ini dimulai dengan memperkuat konektivitas yang juga akan masuk ke jaringan generasi kelima atau fifth generation (5G).

”Kami tentunya tidak bisa mewujudkan ini sendirian, kami membuka kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BUMN dan swasta, untuk mewujudkan digitalisasi indoensa. Dengan digitalisasi, negara kita punya kesempatan lebih maju,” katanya.

Peluang bagi UMKM

Sebagai tulang punggung perekonomian negara, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu berkontribusi hingga 65 persen dari total  produk domestik bruto (PDB). Bahkan, UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia

Ririek menyampaikan, kontribusi ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM dalam upaya pemulihan ekonomi.

”Salah satu yang sudah kami lakukan dalam membantu UMKM adalah memudahkan transaksi secara online (daring). Telkom juga membangun platform PaDi (Pasar Digital) UMKM yang menghubungkan pelaku usaha dengan pembeli dari BUMN, serta terbuka untuk umum,” ujarnya.

Sejauh ini, terdapat 9 BUMN yang tergabung dalam ekosistem PaDi UMKM yang didorong untuk membantu penyerapan produk UMKM. ”Kami harapkan  PaDi ini akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara nasional,” kata Ririek.

Selain mempercepat digitalisasi, data yang lengkap dan valid juga berguna untuk memberdayakan UMKM. Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menilai basis data bagi UMKM, khususnya untuk usaha mikro, sangat diperlukan agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran. Dengan adanya data, pemerintah juga akan lebih memahami persoalan yang dihadapi pelaku usaha.

Salah satu potensi basis data yang sedang disiapkan berasal dari program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif yang telah diterima oleh 12 juta usaha mikro di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 28,8 triliun pada Desember 2020.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, dengan data yang dikumpulkan dari program Banpres Produktif, pemerintah bisa menilai kebutuhan apa yang diperlukan pengusaha mikro. Dengan begitu, pemerintah dapat mengintervensi secara efektif.


Sumber: https://bebas.kompas.id/baca/ekonomi/2021/01/22/peran-signifikan-data/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...