Riset yang dilakukan PT Lunaria Annua Teknologi atau KoinWorks menunjukkan bahwa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai melakukan diversifikasi usaha untuk dalam menghadapi periode 2021.
Riset bertajuk 'Digital SME Confident Report' ini mengungkap bahwa dari 1.188 UMKM digital dari Aceh hingga Papua, 81,9 persen responden mengungkap akan mengubah strategi bisnis untuk meningkatkan pendapatan di tengah pandemi Covid-19.
KoinWorks memetakan bahwa kebutuhan akan digitalisasi menjadi yang paling utama. Pasalnya, tampak bahwa UMKM yang optimistis merupakan yang telah memiliki lebih dari satu channel pemasaran.
Beberapa channel tersebut di antaranya offline, online dan offline, memanfaatkan pemasaran marketplace, serta menambah channel pemasaran lewat social media dan website.
UMKM yang hanya memiliki satu channel memiliki confidence index paling rendah, hanya 2,31. Sementara itu, yang memanfaatkan lima channel di atas, memiliki confidence index lebih tinggi, yaitu 2,7.
Sekadar informasi, indeks keyakinan bisnis ini berupaya mengukur ekspektasi pengusaha mengenai pendapatan bisnis saat ini, kapasitas produksi, jam kerja rata-rata, pesanan dalam dan luar negeri di masa depan, serta kondisi harga jual dan bahan baku pada 2021.
Sebanyak 19,4 persen responden mengaku masih akan menjalankan bisnis secara normal, adapun 33 persen mengaku menerapkan strategi menambah tipe produk yang dijual. Selain itu, UMKM yang mengurangi tipe produk atau layanan yang dijual mencapai 21,7 persen, sementara yang merubah total tipe produk atau layanannya mencapai 15,5 persen.
Benedicto Haryono, CEO & Co Founder KoinWorks menjelaskan setidaknya ada tiga kunci untuk terus bertahan di tengah pandemi. Pertama, menjaga emosi untuk menentukan strategi yang tepat.
Kedua, fokus dengan keadaan existing saat ini, agar mampu meraih strategi terakhir, yaitu menemukan peluang bisnis baru yang memungkinkan untuk dimasuki.
"Pandemi telah mempertajam sensitivitas kemampuan kita untuk menemukan peluang baru di sekitar kita. Untuk bertahan dan melakukan yang lebih baik, jangan lepas peluang tersebut, karena kesempatan tidak datang dua kali," ujarnya, dikutip Bisnis, Senin (25/1/2021).
KoinWorks menyarankan menambah tipe produk, memanfaatkan channel pemasaran online seperti sosial media, mulai merambah e-commerce, serta berinovasi dalam melakukan pelayanan merupakan kunci UMKM untuk bertahan di 2021.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengungkap hal serupa terkait saran untuk UMKM. Menurutnya, UMKM bisa lebih cepat untuk bangkit ketimbang korporasi besar dan perekonomian nasional karena mereka bisa dengan cepat mengubah struktur usahanya.
"Jadi kalau perekonomian nasional itu bangkit di kisaran kuartal III/2021 lewat vaksin dan penanganan Covid-19, UMKM itu bisa kembali di kuartal II/2021. Tapi kuncinya, penjualan mereka itu harus lebih efektif, manfaatkanlah platform digital," ungkapnya.
Menurut Piter, apabila UMKM sudah bisa menemukan skema yang tepat untuk menjalankan skema bisnis baru di awal 2021 ini, barulah setelah itu akan banyak lembaga pembiayaan terkait modal kerja yang dibutuhkan.
"Kredit dan pembiayaan modal kerja buat UMKM itu baru ramai nanti, setelah para UMKM ini menemukan jalan baru dan sudah berkembang dulu. Jadi kebutuhan akan pembiayaan jangan diukur sekarang, tapi nanti di mana pasti akan meningkat secara alamiah," tutupnya.
Sumber: https://finansial.bisnis.com/read/20210125/563/1347415/strategi-bertahan-di-masa-pandemi-umkm-digital-ramai-ramai-diversifikasi-usaha
Ikuti bagaimana cara TITIPKU membantu UMKM dalam acara StartSMEup Talk - 05 Feb 2021, daftar segera di https://s.id/eventcerdas5feb
Komentar
Posting Komentar