Langsung ke konten utama

IPI Siap Bergerak Pulihkan Pariwisata Nasional

 

Pengukuhan Pengurus DPP IPI Periode 2020-2025 yang dipimpin Ketua Umum I Gede Susila Wisnawa, di Hotel Bidari, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 16 Januari 2021. /

 Insan Pariwisata Indonesia (IPI) mengapresiasi langkah dan kebijakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang berusaha mempercepat pemulihan pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Organisasi yang beranggotakan para pelaku industri pariwisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini siap menjadi motor untuk membangkitkan industri pariwisata nasional.

“IPI harus menjadi bagian terdepan dalam pemulihan industri pariwisata dengan melakukan inovasi baru, pendekatan baru dan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety and Environmental Sustainability ),” ungkap Pembina IPI Guntur Subagja Mahardika, pada acara Pengukuhan Pengurus DPP IPI Periode 2020-2025 yang dipimpin Ketua Umum I Gede Susila Wisnawa, di Hotel Bidari, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 16 Januari 2021.

Guntur Subagja mengatakan, ada harapan baru kebangkitan pariwisata pasca reshuffle kabinet dengan dipilihnya Sandiaga Uno sebagai Menparekraf.

“Kami mengapresiasi Pak Menteri Sandiaga Uno yang bergerak cepat untuk memetakan permasalahan dan berupaya mencari solusinya agar industri pariwisata kembali hidup dan menjadi lokomotif perekonomian nasional,” tutur Guntur.

Sektor pariwisata adalah industri yang melibatkan berbagai sektor kegiatan ekonomi. Selain pelaku industri pariwisata itu sendiri, juga melibatkan ekonomi kreatif, UMKM, pertanian dan perikanan, transportasi, dan sektor-sektor lainnya.

Guntur mengajak anggota IPI untuk mampu menciptakan lapangan kerja yang besar.

“Saat ini ada 64 juta UMKM yang menyerap lapangan kerja sekitar 107 juta orang, namun sebagian besar mereka terdampak pandemi sehingga mengaklami PHK, dirumahkan, bahkan usahanya tutup. IPI bersama-sama sektor lainnya harus memulai membangkitkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Salah satunya, IPI dapat mengembangkan wisata desa. “Bapak Wakil Presiden memiliki program Dewa Dewi, yaitu Desa Wisata Agro dan Desa Wisata Industri. Sektor ini dapat menghidupkan ekonomi desa dan melahirkan lapangan kerja bagu warga setempat dan menghidupkan UMKM,” kata Guntur Subagja yang juga Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI.

Ketua Umum IPI I Gede Susila Wisnawa menjelaskan, IPI merupakan suatu wadah bagi para pelaku pariwisata untuk saling membantu promosi, bertukar informasi, menggali dan mempopulerkan potensi kearifan budaya lokal.

Tujuannya, agar lebih popular di Indonesia khususnya dan internasional pada umumnya, dalam rangka membantu program pemerintah dalam bidang pariwisata, dengan tetap berlandaskan pada aturan UUD 1954.

IPI adalah organisasi nasional uang dikukuhkan dan didirikan di Sidoarjo, Jawa Timur pada hari Selasa tanggal 07 April 2015 dan disahkan melalui SK KEMENKUMHAM RI Nomor AHU AHU- 0001281.AH.01.08.Tahun 2020.

“IPI adalah organisasi sosial profesi bidang kepariwisataan yang baru berdiri 4 (empat tahun) tapi kami siap berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara, khususnya industri pariwisata nasional,”bkata Gede.

Anggota Insan Pariwisata Indonesia adalah individu dan mitra usaha yang bergerak di bidang usaha pariwisata dan UMKM.  

Kini IPI memiliki kepengurusan daerah di 10 provinsi dan tahun ini akan bertambah menuju kepengurusan di semua provinsi Indonesia.



Sumber: https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-591290457/ipi-siap-bergerak-pulihkan-pariwisata-nasional?page=3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...