Langsung ke konten utama

Kecil Banget, Kontribusi Ekspor UMKM Baru 14,3%

 

Ilustrasi. FOTO/SINDOnews

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) dalam Global Value Chain (GVC) belum maksimal. Tercatat, produk lokal yang ada di pasar internasional hanya sebesar 6,3 persen. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyebut, minimnya peran UMKM di pasar global menyebabkan kontribusi usaha mikro di sektor ekspor pun menjadi minim. Di mana, hanya 14,7 persen kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia.

"Sayangnya kontribusi kepada ekspor masih 14,7 persen dan yang paling krusial adalah keterlibatan UMKM Indonesia dalam global Global Value Chain untuk berbagai macam produk di internasional itu hanya di 6,3 persen. Jadi ini menjadi konsentrasi kami," ujar Kartika Wirjoatmodjo, Senin (18/1/2021).

Dalam kajian ilmiah terkait dengan eksistensi UMKM, Kementerian BUMN mencatat ada tiga poin utama yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah sekaligus menjadi tantangan bagi UMKM. Ketiga poin tersebut adalah kapasitas dalam mengelolah usaha, akses pembiayaan, dan akses pasar di tingkat global. Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo menyebut, ketiga poin itu harus terus ditingkatkan, baik memperbaharui skill manajerial dan pengelolaan keuangan.

"Dari berbagai survei dan kajian yang kita lakukan, ada tiga hal yang menjadi tantangan utama dari berbagai UMKM di Indonesia. Pertama, capability dalam mengelola usaha harus ditingkatkan, jadi manajerial atau skill, bagaimana mereka mengelola keuangannya dan sebagainya memang harus ditingkatkan dengan memberikan pembinaan dan pendampingan," kata dia.

Ihwal akses pembiayaan, dalam 5 tahun terakhir pemerintah telah memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada UMKM, meski begitu perlunya upaya penguatan-penguatan tambahan di berbagai aspek lain. Sedangkan hal krusial lain yakni akses pasar baik dalam dan luar negeri. Poin ini berkaitan strategi bisnis UMKM di pasar global. Tiko menilai, kemampuan UMKM untuk menembus pasar-pasar baru di tingkat global masih terbatas, karena itu perlu adanya katalis dan perusahaan besar yang membawa UMKM untuk bisa menembus pasar luar negeri.

Sebab itu, peningkatan peran UMKM di pasar dunia menjadi konsentrasi Kementerian BUMN. Setidaknya ada sejumlah program yang telah dirumuskan untuk mengekspansikan lini bisnis UMKM ke ranah dunia. "Dari kacamata bumn, ada tiga pilar untuk meningkatkan umkm. Pertama, meningkatkan kapasitas potensi usaha, kedua, akselerasi keuangan kepada UMKM, ketiga penciptaan ekosistem dan perluasan pasar," ujar dia


Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/305002/34/kecil-banget-kontribusi-ekspor-umkm-baru-143-1610942501

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...