Langsung ke konten utama

Upaya Kemendag hubungkan berbagai stakeholders dalam pembinaan UMKM diapresiasi

Upaya Kemendag hubungkan berbagai stakeholders dalam pembinaan UMKM diapresiasi

Upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang konsisten membina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapat apresiasi dari anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agung Laksono dan Anggota DPR Dave Fikarno. 

Hal itu dikemukakan oleh keduanya saat menghadiri penandatanganan kerja sama antara BNI, jaringan Accor Hotel dan Pemerintah di Manado, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu. Di acara yang disaksikan langsung oleh Wamendag Jerry Sambuaga itu, Agung mengatakan bahwa program itu sesuai dengan visi Presiden Jokowi untuk membina UMKM.

“UMKM Indonesia jumlahnya sudah lebih dari 60 juta dan terus berkembang. Ini adalah kekuatan ekonomi kita yang menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat. Karena itu, Presiden ingin terus meningkatkan kapasitas dan kekuatan UMKM. Kemendag mewujudkan visi Presiden itu,” ujar Agung dalam keterangannya, Senin (1/3).

Ia juga mengapresiasi Wamendag Jerry Sambuaga. Menurutnya Jerry bergerak cepat dengan menghubungkan berbagai stake holders dalam pembinaan UMKM. Sisi positifnya menurut Agung adalah Jerry menyasar pasar dan pembiayaan, dua hal yang sering disebut sebagai titik lemah dalam pembinaan UMKM. Jaringan hotel, termasuk Accor bisa memperluas pasar, sedangkan BNI akan memberikan dukungan pembiayaan.

Pernyataan Agung ini diamini oleh anggota DPR Dave Fikarno. Menurut Dave, Kemendag harus proaktif dalam membina UMKM. Ia mendorong agar Kemendag bukan hanya menjadi regulator tetapi juga fasilitator ekonomi masyarakat. Ia berharap ke depan upaya ini terus ditingkatkan khususnya di luar Jawa dan lebih khusus ke Indonesia Timur. Tujuannya agar meningkatkan pemerataraan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Digitalisasi pasar

Selain melakukan penandatanganan kerja sama antara sektor perhotelan dan perbankan dalam pembinaan UMKM, Kemendag juga kembali melucurkan program digitalisasi pasar di Manado. Kali ini peluncuran dilakukan di Pasar Paal Dua dengan menggandeng langsung Bank Indonesia. 

Menurut Wamendag, peluncuran, kampanye dan pelatihan digitalisasi pasar adalah sesuatu yang harus dilakukan sebagai bentuk transformasi perdagangan masyarakat Indonesia. Tujuannya adalah untuk semakin mengakrabkan penggunaan teknologi kepada pelaku pasar rakyat sekaligus tindakan untuk meminimalkan penularan Covid-19 khususnya di pasar. 

“transformasi dengan memanfaatkan teknologi itu adalah sebuah keharusan. Dunia kita makin modern dan teknologi membuat kita bisa bekerja lebih efisien. Ini tentu akan meningkatkan kapasitas dan daya saing juga bagi pedagang karena mereka bisa bertransaksi dan menyediakan kebutuhan masyarakat dengan lebih efisien,” kata Jerry.

Bank Indonesia sendiri menargetkan peningkatan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sarana pembayaran hingga 12 juta merchant di tahun 2021. Sampai dengan Desember 2020, total merchant yang sudah menggunakan QRIS mencapai 5.781.112. Di Sulawesi Utara ada 41.803 UMKM yang menggunakan QRIS atau 14% dari seluruh UMKM yang ada.  Pada tahun 2021 diharapkan angkanya bisa meningkat tajam mengingat kemajuan teknologi juga semakin cepat. 

Digitalisasi pasar ini menurut Kakanwil BI Sulut diharapkan menjadi sinergi yang meningkatkan pencapaian itu. Karena itu ia berharap Kemendag terus meningkatkan kampanye dan pelatihan penggunaan QRIS di sektor perdagangan UMKM dan pasar rakyat di sulut. Apalagi, Wamendag Jerry Sambuaga juga merupakan putra Daerah asli Sulut. Ini memberikan keuntungan karena adanya ikatan sosial dan kepercayaan dari stake holder terhadap peran Jerry.


https://nasional.kontan.co.id/news/gerak-cepat-kemendag-hubungkan-berbagai-stakeholders-dalam-pembinaan-umkm-diapresiasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...