Langsung ke konten utama

Pemkab Lebak bantu pasarkan produk kerajinan UMKM

Pemkab Lebak bantu pasarkan produk kerajinan UMKM

Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membatu memasarkan produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar produk kerajinan  masyarakat berkembang di tengah pandemi COVID-19.

"Kita memasarkan produk UMKM itu di Plaza Lebak milik pemerintah daerah," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Hj Yudawati di Lebak, Minggu.

Saat ini, omzet pendapatan pelaku UMKM menurun drastis hingga 90 persen, bahkan di antaranya terancam gulung tikar.Di mana pengunjung atau konsumen relatif dibatasi dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Produk UMKM di Plaza Lebak dijual berkisar Rp40 ribu hingga Rp300 ribu dan tertinggi kerajinan busana batik lokal.

Untuk itu, Pemda Pemerin ingin  menyelamatkan pelaku usaha lokal dengan menampung dan memasarkan produk UMKM tersebut di Plaza Lebak berlokasi berdekatan dengan Terminal Bus Mandala.

Produk UMKM yang ditampung meliputi aneka kerajinan anyaman, batu posil, batik Lebak, sepatu, sandal, busana, topi hingga makanan ringan dan minuman jahe.

Pemasaran produk UMKM di Plaza Lebak itu,  selain bisa dikunjungi konsumen juga melalui digitalisasi market-place secara online.

Umsaroh (50), seorang perajin Batik Lebak Chanting Pradana mengatakan merasa lega setelah produknya itu dibantu dipasarkan oleh pemerintah daerah.

Sebab, dirinya kini kesulitan jika menyewa kios dan toko karena omzet menurun akibat dampak Corona.

"Setelah dibantu pemasaran di Plaza Lebak omzet kembali naik dan kini bisa memperkerjakan empat tenaga kerja," katanya.

Sebelumnya produk batik Lebak banyak diminati aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan sekretariat pemerintah daerah, BUMN dan pelajar.


https://banten.antaranews.com/berita/153846/pemkab-lebak-bantu-pasarkan-produk-kerajinan-umkm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka