Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan untuk menciptakan wirausaha muda yang inovatif, berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja, dibutuhkan upaya terintegrasi dalam satu ekosistem. Oleh karena itu, sinergisitas, peran dan kontribusi pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakat dan pihak lain sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut.
"Sejalan dengan itu, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengembangan UMKM ke depan memiliki enam program strategis," ucap Teten Masduki dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (16/2).
Adapun enam program strategis yang akan dijalankan yaitu mendorong berkembangnya koperasi modern, transformasi usaha mikro dari sektor informal menjadi sektor formal, mendorong pelaku UKM untuk masuk ke pasar ekspor dan transformasi digital serta rantai nilai, memperkuat penyaluran dana bergulir, yang fokus pada penyaluran koperasi yang menghimpun UKM pada sektor-sektor produktif.
"Serta mendorong pengembangan layanan pemasaran terintegrasi bagi KUKM melalui Program SPARC. Juga peningkatan rasio kewirausahaan yang saat ini 3,47% menjadi 3,55%," imbuhnya.
Teten mengatakan dari enam program pengembangan UMKM tersebut akan diwujudkan dalam kegiatan nyata. Diantaranya, dengan mendekatkan akses rantai pasok nasional dan global bagi koperasi dan UMKM, melakukan pengembangan kegiatan usaha berbasis klaster, serta digitalisasi koperasi dan UMKM.
"Dalam mendorong terwujudnya digitalisasi UMKM dan koperasi untuk bersaing secara kompetitif, kami telah melakukan beberapa strategi," ucap Teten.
Langkah yang akan dilakukan untuk digitalisasi UMKM yaitu menghadirkan edukukm, penciptaan reseller produk lokal, program belanja di warung tetangga, mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia melalui laman produk UKM lokal melalui LKPP, Padi, Siplah dan KUKMHub di marketplace.
Sumber: https://www.beritasatu.com/ekonomi/733827/integrasi-ekosistem-percepat-pengembangan-wirausaha-muda
Komentar
Posting Komentar