Langsung ke konten utama

Disperindag Gandeng BDI Makassar Lahirkan Wirausaha Baru

Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM yang bekerjasama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Makassar, menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) III in 1.

Sebanyak 75 calon tenaga kerja produktif di Kabupaten Sinjai yang mengikuti pelatihan Diklat angkatan IV tersebut yang akan digelar hingga 7 Maret 2021, berlangsung di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) pengolahan hasil perikanan dan kelautan, di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Senin (1/3/2021).Pelaksana tugas (Plt) Kadis Perindag dan ESDM Sinjai, Muh Saleh mengatakan, Diklat tersebut guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri yang sejalan dengan program prioritas pemerintah saat ini.Selain itu, untuk meningkatkan kompetensi SDM pelaku usaha mikro serta untuk mengasah keterampilan agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas sehingga memiliki nilai ekonomis.

“Diklat ini fokus pada pembuatan produk olahan berbasis ikan. Karena itu saya harap para peserta datap mengikuti diklat ini dengan serius, karena hanya orang-orang yang serius yang akan berhasil,” tuturnya.

Menurutnya, diklat ini menjawab visi misi Bupati Sinjai dalam menciptakan wirausaha baru di Kabupaten Sinjai.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Diklat BDI Makassar, Irwan Syakari berujar, para peserta Diklat ini mampu mempraktikkan sanitasi dan higienes dalam pengolahan ikan. Sebab, pada diklat ini, para peserta akan diajarkan bagaimana cara mengolah produk yang baik.

“Jadi bahan baku yang tidak ekonomis digunakan, seperti ikan yang harganya murah kemudian diolah menjadi bakso, nugget dengan nilai tambah dan nilai jual lebih tinggi dari harga yang semula,” jelasnya.

Irwan menambahkan, semua peserta yang telah mengikuti pelatihan ini akan disertifikasi uji kompetensi.

“Jadi mereka nantinya akan mendapat dua sertifikat yakni, sertifikat pelatihan dan sertifikat uji kompetensi di bidang olahan ikan,” pungkasnya.

Diketahui, diklat untuk calon tenaga kerja produktif telah berlangsung sejak tahun 2020, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. 


https://www.bonepos.com/2021/03/01/disperindag-gandeng-bdi-makassar-lahirkan-wirausaha-baru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...