Langsung ke konten utama

250.319 UMKM Sulut Belum Pakai QRIS

Penerapan sistem pembayaran berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Sulawesi Utara masih terbilang minim.

Berdasarkan data yang dibeber Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulut, dari total

292.122 UMKM yang ada, pengguna QRIS baru sebanyak 41.803, atau dengan persentase 14 persen. Artinya sekira 250. 319 UMKM di Sulut belum pakai QRIS. Sehingga potensi pengembangan masih sangat besar.Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat menyebutkan, pihaknya bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), terus berkomitmen untuk mendorong perluasan QRIS dengan target 12 juta merchant di 2021 se Indonesia dan 86 ribu khusus untuk Sulut.

Dia menjekaskan, penggunaan QRIS ini menjadi salah satu upaya mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sekaligus mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). “Sehingga harus terus digaungkan,” sebutnya di sela Pelaksanaan program digitalisasi transaksi pembayaran di Pasar Segar Paal Dua, pekan lalu.Dia menekankan, untuk mendukung ekosistem digitalisasi di Pasar Segar Pall Dua dapat berjalan dengan baik, BI memberikan Program Sosial Bank Indonesia berupa bantuan wifi selama satu tahun, sehingga pedagang, pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital yang banyak keuntungannya. Selain itu, BI Sulut juga akan memberikan smartTV sebagai mediasi sosialisasi penggunaan digitalisasi, QRIS, informasi harga dan dapat digunakan sebagai media sosialisasi lainnya.

“QRIS telah diterapkan sebagai salah satu metode pembayaran di berbagai sektor, sehingga mendorong efisiensi perekonomian. Manfaat yang diperoleh tidak terbatas untuk transaksi perdagangan ritel di berbagai komunitas baik di pasar tradisional maupun modern dan universitas. QRIS juga digunakan untuk e-ticketing pariwisata, pendidikan, pesantren, transaportasi, parkir, e-retribusi Pemda, donasi sosial dan keagamaan,” jelasnya.Arbonas membeber, per Desember 2020, total merchant QRIS nasional mencapai 5.781.112. Dia berharap, tahun ini pencapaian merchant QRIS dapat mencapai sebanyak 12 juta, dan di Sulawesi Utara sendiri sebanyak 86 ribu.

“Dengan strategi 3 OK, Optimalisasi Outcome, optimalisasi kinerja, optimalisasi SDM dengan Kolaborasi, Kemitraan dan Komunikasi lintas sektor lintas instansi dengan pemerintah daerah, PJSP bank dan Non bank, serta pihak-pihak terkait lainnya, KPw BI Provinsi Sulawesi Utara optimis harapan tersebut dapat tercapai,” kuncinya (ayu)


https://manadopost.jawapos.com/ekonomi-bisnis/01/03/2021/250-319-umkm-sulut-belum-pakai-qris/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...