Langsung ke konten utama

Ini 6 Perusahaan yang Bakal Kecipratan Rezeki dari Diskon PPnBM Mobil

Ini 6 Perusahaan yang Bakal Kecipratan Rezeki dari Diskon PPnBM Mobil

Pemerintah memastikan 21 tipe mobil mendapatkan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Kebijakan yang diundangkan pada 26 Februari itu resmi berlaku kemarin (1/3). Tujuan insentif adalah menumbuhkan minat dan daya beli masyarakat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, keterpurukan industri otomotif tahun lalu melandasi lahirnya insentif PPnBM nol persen. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukkan, produksi otomotif turun hingga 46 persen. Sementara itu, kinerja penjualan turun 48 persen. ”Industri otomotif sangat terpuruk. Kondisi terburuk sejak 2008. Jadi, harus kita kejar,” tegasnya.

Agus mengakui bahwa insentif tidak bisa menjangkau semua produk dalam berbagai range harga dan spesifikasi. Insentif PPnBM nol persen hanya diberlakukan pada mobil penumpang 4×2 dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc. Syarat lain adalah kandungan lokalnya minimal 70 persen.

”Tidak bisa one size fit all. Tapi, dengan kebijakan ini, diharapkan bisa menjadi percepatan industri pendukung,” tambahnya.

Sebanyak 21 mobil yang masuk kategori penerima insentif berasal dari enam perusahaan. Yakni, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, PT Honda Prospect Motor, PT Suzuki Motor Indonesia, dan PT SGMW Motor Indonesia.

“Dalam kepmen disebutkan, perusahaan industri wajib menyampaikan rencana pembelian lokal dan surat pernyataan pemanfaatan hasil pembelian lokal dalam kegiatan produksi,” terang Agus.

Perusahaan, tambah dia, juga wajib menyampaikan faktur pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian juga dengan laporan realisasi PPnBM DTP dan kinerja penjualan triwulan.

“Pengawasan dan evaluasi dapat dilakukan lewat kerja sama dengan instansi pemerintah di bidang perpajakan dan/atau melibatkan lembaga verifikasi independen,” ujarnya.

Bagi perusahaan yang tidak melaksanakan pembelian lokal, Kemenperin mengusulkan sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan juga bakal dicoret dari daftar penerima fasilitas PPnBM DTP.

Agus optimistis, stimulus tersebut bakal menurunkan harga kendaraan bermotor produksi dalam negeri. Harga produk akan menjadi lebih terjangkau dan daya saingnya dengan produk impor meningkat.

Itu juga bisa memicu kinerja produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih menjadi di atas 1 juta unit tahun ini. Itu sama dengan kinerja produksi 2019. “Hal ini tentunya akan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kinerja industri bahan baku dan komponen dalam negeri, terutama industri kecil menengah (IKM),” terangnya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli mobil. Sebab, insentif PPnBM yang ditanggung pemerintah pada periode Maret–Mei 2021 sebesar 100 persen.

“Kalau mau beli mobil, sebaiknya sekarang sampai Mei karena PPnBM-nya 100 persen ditanggung pemerintah,” jelas Ani, sapaan Sri Mulyani.

Untuk pembelian pada Juni sampai Agustus 2021, insentif PPnBM menjadi hanya 50 persen. Angkanya berkurang lagi pada September hingga Desember 2021 menjadi hanya 25 persen PPnBM.

“Jadi, dalam hal ini, kami memang sengaja mendesain agar front loading. Tujuannya adalah memacu confidence dan secara simultan meningkatkan pemulihan ekonomi,” tandasnya.


https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/03/03/2021/ini-6-perusahaan-yang-bakal-kecipratan-rezeki-dari-diskon-ppnbm-mobil/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...