Langsung ke konten utama

4 Kelompok IKM di Palopo Terima Bantuan Peralatan dari Wali Kota

4 Kelompok IKM di Palopo Terima Bantuan Peralatan dari Wali Kota

Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, menyerahkan bantuan peralatan kepada pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) dalam bentuk kelompok di aula kantor Dinas Perindustrian Palopo, Senin (15/2/2021).

Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Wali Kota Palopo untuk mendorong ekonomi para pelaku IKM, utamanya dalam situasi pandemi Covid-19 ini.

Selain peralatan usaha, 4 kelompok IKM ini juga menerima sertifikat halal yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Palopo, didampingi Kepala Dinas Perindustrian Kota Palopo, Akkaseng.

Judas Amir menyampaikan terima kasihnya kepada jajaran Dinas Perindustrian yang telah mengurus penganggarannya dan terbitnya surat berharga berupa sertifikat halal bagi usaha masyarakat di Kota Palopo.

Kata Judas Amir, sertifikat halal ini sangat penting bagi pelaku usaha karena ini jaminan kepada warga bahwa produk yang disajikan dan diedarkan, layak dikonsumsi dan tidak menimbulkan masalah, utamanya bagi umat muslim.

"Ini bukti kepedulian pemerintah dan bukan hanya bagi pelaku usaha termasuk masyarakat umum yang merupakan konsumen sebuah produk. Melalui program siapa mau kerja apa, pemerintah akan selalu membuka peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan atau pekerjaan," ujarnya.

"Oleh karena itu, bagi penerima mulai sekarang berpikir secara baik dan melakukan sesuatu dengan baik dan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Tanamkan dalam diri bahwa saya dirahmati Allah SWT," lanjutnya.

Wali Kota Palopo dua periode ini memotivasi para penerima untuk bersabar menggeluti usaha mereka. Meski memulai dari hal kecil, namun di situlah terdapat nikmatnya perjuangan hingga berhasil dan paling membanggakan adalah, hasil keringat sendiri, bukan dari orang lain.

"Bekerjalah dengan baik sesuai dengan petunjuk. Yang tidak tahu mempergunakan alatnya silahkan dipertanyakan. Jangan menghitung nilai bantuan ini, tapi yang jelas apa yang kita minta ini dapat dikabulkan tinggal kita mau memanfaatkannya secara baik," katanya.

"Ini mungkin pemberian pertama tapi bukan yang terakhir, bekerjalah dengan niat baik karena pemerintah tetap memantau apakah orang yang diberikan bantuan benar-benar dimanfaatkan dengan baik, jika sesuai harapan pemerintah kembali akan hadir membantu pengembangan usaha anda," kuncinya.

Dalam laporan Kadis Perindustrian Kota Palopo, Akkaseng menyebutkan, jenis bantuan bagi 4 kelompok IKM ini yakni sugar grinding machine, kompor gas 1 tungku, mesin parut kelapa, mixer, gurinda tangan, bor duduk, travo las, mesin kripik dan mesin pres.

"Tujuan dari penyerahan bantuan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk setelah menerima bantuan. Kemudian untuk penerima sertifikat halal produk yang dihasilkan tidak ada keraguan dalam mengonsumsi produk IKM tersebut," sebutnya.

Untuk diketahui kelompok penerima bantuan peralatan dan sertifikat halal pada kelompok IKM tersebut sebelumnya telah melalui pengujian dan dinyatakan lulus administrasi setelah dilaksanakan survei.


Sumber: https://makassar.sindonews.com/read/335738/713/4-kelompok-ikm-di-palopo-terima-bantuan-peralatan-dari-wali-kota-1613379763

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...