Langsung ke konten utama

187.043 Merchant di Bali Telah Menerapkan Digitalisasi Pembayaran Berbasis QRIS

187.043 Merchant di Bali Telah Menerapkan Digitalisasi Pembayaran Berbasis QRIS

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa per posisi 11 Februari 2021, jumlah merchant yang sudah menerapkan digitalisasi pembayaran berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Provinsi Bali tercatat sebanyak 187.043 merchant atau meningkat 633 persen bila dibandingkan dengan tahun 2020.

Menurutnya, ekspansi jumlah merchant tersebut mampu meningkatkan penggunaan transaksi digital berbasis QRIS di masyarakat dengan jumlah transaksi lebih dari 269 ribu kali transaksi dengan nominal mencapai Rp 22,72 miliar pada akhir Desember 2020 dimana 70 persen berasal dari transaksi pada usaha mikro, kecil dan menengah.

"Adapun saat ini, wilayah Bali menjadi provinsi ke-8 dengan jumlah merchant terbesar di Indonesia dan hal ini saya yakini akan terus meningkat terutama dalam tatanan hidup era baru saat ini. Saya ingin kembali sampaikan bahwa adanya pandemi Covid-19 telah membuat transformasi digital semakin tidak terbendung dan tidak terhindarkan, sehingga digitalization is a must. Be ready for new normal," ujar Trisno Nugroho.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Web Seminar Universitas Pendidikan Nasional yang bertemakan 'Inovasi & Digitalisasi: Solusi Kebangkitan Ekonomi' yang digelar secara virtual pada Kamis 18 Februari 2021.

Trisno Nugroho menyebut tema web seminar tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini.

Menurutnya, di tengah pandemi ini, seluruh lapisan masyarakat terutama generasi milenial harus mampu beradaptasi dengan tatanan hidup baru serta mampu menciptakan inovasi-inovasi, khususnya yang berbasis digital guna mendorong roda perekonomian agar dapat bangkit kembali.

Covid-19 menurutnya telah menyebabkan perekonomian nasional mengalami kontraksi yang dalam, pertumbuhan ekonomi nasional pada keseluruhan tahun 2020 tercatat terkontraksi sebesar -2,07 persen (yoy).

Adapun Bali sebagai penyumbang devisa pariwisata nasional terbesar menjadi provinsi yang paling terdampak dengan angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -9,31 persen (yoy).

Trisno Nugroho juga mengatakan, bahwa meskipun demikian, apabila dilihat perkembangan triwulanannya, pada triwulan IV tahun 2020 mulai terjadi tren pemulihan pertumbuhan ekonomi baik nasional dan Bali yang membaik masing-masing sebesar 1.30 persen (qtq) dan 0.94 persen (qtq).

Adapun pemulihan ini selain merupakan hasil dari upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan berbagai pihak, juga merupakan bukti bahwa masyarakat kini mulai mampu beradaptasi dengan kebiasaan perilaku baru yang sesuai dengan kondisi saat ini.

"Kita semua tentu sepakat bahwa pembatasan mobilitas manusia di tengah pandemi Covid-19 telah mendorong pergeseran perilaku menjadi serba digital, dengan peralihan kegiatan yang dulunya mayoritas offline menjadi online. Pada saat ini seluruh generasi terutama generasi milenial telah menjadi semakin akrab dengan digitalisasi. Sebut saja berbagai e-commerce lokal hingga mancanegara, aplikasi sosial media, aplikasi jasa pembayaran, aplikasi ticketing, aplikasi hiburan, aplikasi logistik, investasi, hingga aplikasi virtual meeting seperti webinar yang sedang kita lakukan sudah sangat melekat di kehidupan sehari-hari kita semua," katanya.

Menurutnya, Indonesia merupakan pasar besar dan sangat potensial untuk menyerap arus digitalisasi serta merujuk pada data riset 'We Are Social (2020)', penetrasi penggunaan smartphone, internet dan sosial media di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan negara berpopulasi besar lainnya dengan jumlah generasi milenials yang cukup dominan.

Selain itu, saat ini jumlah start up digital sudah sangat besar jumlahnya di Indonesia mencapai 2.196 start up dan 5 diantaranya adalah Unicorn.

"Indonesia sendiri menurut riset Mckensi disebut sebagai the fastest growing country in digital economy. Pergeseran perilaku menjadi serba digital yang dibarengi dengan potensi digitalisasi yang tinggi memunculkan berbagai inovasi-inovasi layanan digital di berbagai sektor ekonomi. Contohnya seperti banking from home is the new banking model, semua pihak mengakses layanan perbankan secara nir sentuh dari mana saja dan kapan saja," ucapnya.

Contoh lainnya menurut Trisno Nugroho adalah muncul taxi delivery grocery, fuel on delivery, contactless services, resto at home hingga supermarket booking spot.

Ia menyebut bahwa semua inovasi-inovasi digital tersebut memerlukan dukungan sistem pembayaran melalui penguatan digital payment from offline to online payment yang berbasis nir sentuh yang sesuai dengan rekomendasi WHO seperti QRIS.

Dan salah satu kebijakan Bank Indonesia yang mendukung akselerasi sistem pembayaran nontunai berbasis digital adalah QRIS dengan prinsip cepat, mudah, murah, aman dan handal (CeMuMuAH).

"QRIS bukanlah aplikasi, melainkan kebijakan standarisasi QR Code Pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi. Implementasi QRIS terakselerasi sangat cepat sejalan dengan inovasi model-model bisnis yang bergeser dari offline to online. Selain itu, QRIS juga semakin memudahkan masyarakat baik merchant maupun buyer karena cukup memiliki satu aplikasi dengan cukup satu sumber dana pembayaran," jelas Trisno Nugroho.

QRIS sendiri sebagai cara bayar nirsentuh telah mengalami akselerasi yang sangat cepat sejalan dengan inovasi digitalisasi yang bergeser mengikuti prinsip cleanliness, health, safety, and environmental (CHSE) karena tidak membutuhkan kontak fisik baik langsung maupun tidak langsung tanpa tatap muka dalam prosesnya.

Adapun pemulihan ini selain merupakan hasil dari upaya penanganan Covid-19 yang dilakukan berbagai pihak, juga merupakan bukti bahwa masyarakat kini mulai mampu beradaptasi dengan kebiasaan perilaku baru yang sesuai dengan kondisi saat ini.

"Kita semua tentu sepakat bahwa pembatasan mobilitas manusia di tengah pandemi Covid-19 telah mendorong pergeseran perilaku menjadi serba digital, dengan peralihan kegiatan yang dulunya mayoritas offline menjadi online. Pada saat ini seluruh generasi terutama generasi milenial telah menjadi semakin akrab dengan digitalisasi. Sebut saja berbagai e-commerce lokal hingga mancanegara, aplikasi sosial media, aplikasi jasa pembayaran, aplikasi ticketing, aplikasi hiburan, aplikasi logistik, investasi, hingga aplikasi virtual meeting seperti webinar yang sedang kita lakukan sudah sangat melekat di kehidupan sehari-hari kita semua," katanya.

Menurutnya, Indonesia merupakan pasar besar dan sangat potensial untuk menyerap arus digitalisasi serta merujuk pada data riset 'We Are Social (2020)', penetrasi penggunaan smartphone, internet dan sosial media di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan negara berpopulasi besar lainnya dengan jumlah generasi milenials yang cukup dominan.

Selain itu, saat ini jumlah start up digital sudah sangat besar jumlahnya di Indonesia mencapai 2.196 start up dan 5 diantaranya adalah Unicorn.

"Indonesia sendiri menurut riset Mckensi disebut sebagai the fastest growing country in digital economy. Pergeseran perilaku menjadi serba digital yang dibarengi dengan potensi digitalisasi yang tinggi memunculkan berbagai inovasi-inovasi layanan digital di berbagai sektor ekonomi. Contohnya seperti banking from home is the new banking model, semua pihak mengakses layanan perbankan secara nir sentuh dari mana saja dan kapan saja," ucapnya.

Contoh lainnya menurut Trisno Nugroho adalah muncul taxi delivery grocery, fuel on delivery, contactless services, resto at home hingga supermarket booking spot.

Ia menyebut bahwa semua inovasi-inovasi digital tersebut memerlukan dukungan sistem pembayaran melalui penguatan digital payment from offline to online payment yang berbasis nir sentuh yang sesuai dengan rekomendasi WHO seperti QRIS.

Dan salah satu kebijakan Bank Indonesia yang mendukung akselerasi sistem pembayaran nontunai berbasis digital adalah QRIS dengan prinsip cepat, mudah, murah, aman dan handal (CeMuMuAH).

"QRIS bukanlah aplikasi, melainkan kebijakan standarisasi QR Code Pembayaran sehingga satu QR dapat dibaca oleh semua aplikasi. Implementasi QRIS terakselerasi sangat cepat sejalan dengan inovasi model-model bisnis yang bergeser dari offline to online. Selain itu, QRIS juga semakin memudahkan masyarakat baik merchant maupun buyer karena cukup memiliki satu aplikasi dengan cukup satu sumber dana pembayaran," jelas Trisno Nugroho.

QRIS sendiri sebagai cara bayar nirsentuh telah mengalami akselerasi yang sangat cepat sejalan dengan inovasi digitalisasi yang bergeser mengikuti prinsip cleanliness, health, safety, and environmental (CHSE) karena tidak membutuhkan kontak fisik baik langsung maupun tidak langsung tanpa tatap muka dalam prosesnya.


Sumber: https://bali.tribunnews.com/2021/02/19/187043-merchant-di-bali-telah-menerapkan-digitalisasi-pembayaran-berbasis-qris?page=3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...