Langsung ke konten utama

OJK-Dinas Perindustrian NTB Bersinergi Permudah IKM Akses Pembiayaan

Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR

 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat membangun sinergitas dengan perbankan syariah untuk mempermudah pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) memperoleh pembiayaan murah.

"OJK menjadi bagian dari program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah(TPAKD) NTB, dan akan bersinergi agar IKM bisa mengakses lembaga keuangan," kata Kepala OJK NTB Farid Faletehan, dilansir dari Antara, Selasa, 2 Maret 2021.

Ia mengatakan jumlah IKM di NTB relatif banyak, baik yang sudah berizin atau belum (formal dan informal), tapi hampir semuanya susah mengakses ke perbankan karena tingkat kelayakannya dinilai masih rendah.

Oleh sebab itu, kata Farid, Dinas Perindustrian NTB sudah menyiapkan aplikasi Sistem Manajemen Informasi Industri (Simanis). Dalam aplikasi tersebut tercatat data-data IKM yang menjadi binaan dinas.

Aplikasi tersebut akan dikembangkan dengan memasukkan data tujuh perbankan syariah di NTB, yang memiliki produk pembiayaan murah berbasis syariah untuk pelaku IKM. "Itu bentuk sinergitas yang sangat bagus antara dinas dengan OJK bersama perbankan syariah dalam rangka mencegah IKM ke rentenir," kata Farid.

Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti mengatakan data IKM yang masuk dalam aplikasi Simanis dikelompokkan berbasis enam sektor prioritas, yakni industri pangan, industri hulu agro, industri permesinan alat transportasi, industri hasil tambang, industri kosmetik, farmasi herbal dan kimia, serta industri ekonomi kreatif.

Para pelaku IKM dari enam kelompok prioritas tersebut dimasukkan dalam sistem aplikasi berdasarkan nama dan alamat yang jelas. Menurut dia, dengan masuknya data para pelaku IKM ke dalam sistem aplikasi Simanis, akan menjadi bahan pertimbangan bagi dinas untuk mengeluarkan rekomendasi jika pelaku usaha ingin mengakses permodalan ke perbankan syariah.

"Selain mendapatkan rekomendasi, IKM yang akan mendapatkan pembiayaan juga akan diberikan pendampingan agar tidak terjadi pembiayaan bermasalah," pungkasnya.


https://www.medcom.id/ekonomi/keuangan/yKXD3X7K-ojk-dinas-perindustrian-ntb-bersinergi-permudah-ikm-akses-pembiayaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka