Langsung ke konten utama

Hadapi Covid-19, Dinas Koperasi dan UKM Aceh Fasilitasi Promosi dan Penjualan Online

Hadapi Covid-19, Dinas Koperasi dan UKM Aceh Fasilitasi Promosi dan Penjualan Online

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penyebaran virus corona (Covid-19) di Aceh juga berdampak pada sektor dunia usaha, khususnya koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM).

Untuk membantu KUMKM menjual produknya di masa krisis ini Dinas Koperasi dan UKM Aceh mengaktifkan website acehsale.co.id sebagai media promosi dan penjualan.
Aktivasi web ini dilakukan pada 1 April 2020 di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Aceh oleh kepala dinasnya, Dr Wildan MPd didampingi sejumlah kepala bidang, kepala seksi, dan staf di dinas tersebut.
"Silakan akses laman tersebut untuk keperluan jual beli produk koperasi dan UMKM, terutama dalam masa menghadapi Covid-19 ini," kata Wildan kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Kamis (2/4/2020) pagi.
Menurutnya, web tersebut dinamakan Website Aceh Sale yang sebetulnya sudah diluncurkan pada 18 Februari 2019 dalam rangka menyongsong promosi dan penjualan produk lokal di era Revolusi Industri 4.0.

Saat dilaunching web tersebut diberi nama Website Aceh Sale PLUT Aceh.
Namun, setelah beberapa bulan berjalan tidak aktif lagi, sehingga pada 1 April 2020 itu diaktifkan kembali oleh Wildan selaku kepala dinas yang baru.
Namanya pun disederhanakan menjadi Web Aceh Sale saja.

Urgensi web ini dinilai Wildan semakin relevan karena di saat masyarakat dunia menyongsong era Revolusi Industri 4.0, tiba-tiba terjadi turbulensi ekonomi akibat mewabahnya virus corona.
Lalu, untuk mengantisipasi penularan virus corona, masyarakat diimbau untuk mempraktikkan 'social distancing', jaga jarak, kurangi interaksi dengan kerumunan, dan dianjurkan bekerja dari rumah.
Hal yang sama juga berlaku bagi kelompok pelaku usaha demi memutus rantai penularan virus corona.

Antara penjual dan pembeli sebaiknya tidak bertemu langsung untuk sementara waktu.
"Maka melalui web ini kami fasilitasi promosi dan penjualan produk-produk yang dihasilkan seluruh koperasi dan UMKM di Aceh.
Dengan demikian transaksi jual beli tak harus lagi melalui interaksi atau kontak langsung antara pembeli dengan penjual.
Semuanya bisa dilakukan secara online dengan menggunakan jasa kurir," demikian Wildan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...